DETAIL KOLEKSI

Hubungan antara diabetes mellitus tipe 2 dan kejadian katarak pada usia 50 sampai 70 tahun

1.0


Oleh : Putri Ayu Kesuma

Info Katalog

Nomor Panggil : 616.462/KES/h

Penerbit : FK - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2015

Pembimbing 1 : I Made Wiguna

Subyek : Diabetes mellitus

Kata Kunci : diabetes mellitus, cataract, age, gender.

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2015_TA_SKD_03010223_Halaman-judul.pdf
2. 2015_TA_SKD_03010223_Pengesahan.pdf
3. 2015_TA_SKD_03010223_Bab-1_Pendahuluan.pdf -1
4. 2015_TA_SKD_03010223_Bab-2_Tinjauan-literatur.pdf
5. 2015_TA_SKD_03010223_Bab-3_Kerangka-konsep.pdf
6. 2015_TA_SKD_03010223_Bab-4_Metode-Penelitian.pdf
7. 2015_TA_SKD_03010223_Bab-5_Hasil.pdf
8. 2015_TA_SKD_03010223_Bab-6_Pembahasan.pdf
9. 2015_TA_SKD_03010223_Bab-7_Kesimpulan.pdf
10. 2015_TA_SKD_03010223_Daftar-pustaka.pdf
11. 2015_TA_SKD_03010223_Lampiran.pdf

L ATAR BELAKANG International Diabetes Federation (IDF) tahun 2013 menyatakan angka penderita diabetes di dunia saat ini adalah sekitar 382 juta orang dan diperkirakan akan meningkat sebanyak 55% menjadi 592 juta orang pada tahun 2035. Indonesia menempati peringkat ke 7 dengan angka 8,5juta pada tahun 2013. Keadaan hiperglikemia yang berkepanjangan akan mengakibatkan kerusakan dan kegagalan berbagai organ di dalam tubuh terutama mata, ginjal, saraf dan pembuluh darah. Hal ini berperan dalam terjadinya komplikasi dari diabetes mellitus, seperti katarak, nefropati, neuropati dan arterosklerosis. Indonesia masih tercatat sebagai Negara dengan jumlah penderita katarak tertinggi di tingkat Asia Tenggara. Sebagian besar katarak terjadi pada umur ≥50 tahun, dimana biasanya sudah terjadi gangguan fungsi organ-organ tubuh, salah satunya adalah diabetes mellitus. METODE Penelitian deskriptif analitik, dengan desain cross sectional menggunakan teknik pengambilan sampel non-probability sampling, consecutive sampling sebanyak 278 sampel. HASIL Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara karakteristik sosiodemografi penderita yang meliputi usia (p=0,012), jenis kelamin (p=0,023) dan diabetes mellitus (p=0,000) terhadap kejadian katarak pada pasien di Poli Mata RSUD Budhi Asih Jakarta Timur. KESIMPULAN Karakteristik sosiodemografi (usia dan jenis kelamin) dan diabetes mellitus mempunyai hubungan secara statistik terhadap timbulnya katarak pada pasien di RSUD Budhi Asih Jakarta Timur.

B ACKGROUND SInternational diabetes federation in 2013 stated that number of people with diabetes in the world is around 382 million people and estimated to escalate 55% to be 592 million people in 2035. Indonesia is on 7th rank with 8,5 million on 2013. Longtime Hyperglycemic condition will cause damage and organ failures mainly eyes, kidney, nerves and veins. These take roles in diabetes mellitus complication such as cataract, nephropathy, neuropathy, and arteriosclerosis. Indonesia is still noted as the country with the highest rate of people with cataract in Southeast Asia. Most cataracts happen in ≥50 year olds, where mostly there will be organ malfunctions such as diabetes mellitus. METHODS Analytic descriptive research, with cross sectional design using non-probability sampling, consecutive sampling as many as 278 samples. RESULTS The results showed that there was a significant correlation between patient characteristics covering age (p=0,012), sex (p=0,023) and history of diabetes mellitus (p=0,000) on the incidence of cataracts in RSUD Budhi Asih patients, in East Jakarta. CONCLUSIONS Sociodemography characteristics (age and gender) and diabetes mellitus have statistical correlation with the emerge of cataracts in RSUD Budhi Asih patients, in East Jakarta.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?