Hubungan tingkat stres dengan sindrom metabolik pada karyawan perusahaan migas usia 40-58 tahun
S tresor merupakan hal yang sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Berdasarkan hasil survey dari Labour Force Survey (LFS) menemukan bahwa jumlah kasus yang berhubungan dengan stres, depresi atau kecemasan di tahun 2013/2014 adalah 487.000 kasus (39%) dari total 1.241.000 kasus untuk semua penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan. Prevalensi sindrom metabolik didapatkan sebesar 68% pada karyawan yang mengalami stres secara kronis. Penelitian menggunakan studi analitik observasional dengan desain cross sectional yang mengikutsertakan 101 responden. Data dikumpulkan dengan cara wawancara menggunakan kuesioner DASS-42 dan pengukuran lingkar pinggang serta data sekunder rekam medis yang meliputi unsur-unsur kriteria sindrom metabolik. Analisis data menggunakan SPSS 20.0 dengan tingkat kemaknaan yang digunakan besarnya 0,05. Hasil uji analisis statistik dengan uji Chi-square dan uji fisher menunjukkan tidak terdapatnya hubungan yang bermakna secara statistik antara karakteristik responden terhadap sindrom metabolik, faktor pekerjaan terhadap sindrom metabolik, dan tingkat stres dengan sindrom metabolik (p> 0,05). Penelitian ini menunjukkan tidak terdapatnya hubungan yang bermakna secara statistik antara karakteristik responden terhadap sindrom metabolik, faktor pekerjaan terhadap sindrom metabolik, dan tingkat stres dengan sindrom metabolik pada responden.
S tressors are things that are often encountered in everyday life. Based on the survey results of the Labour Force Survey (LFS) found that the number of cases related to stress, depression or anxiety in the year 2013/2014 was 487 000 cases (39%) of the total 1.241 million cases for all work-related diseases. The prevalence of metabolic syndrome by 68% obtained on employees who experience chronic stress. The study used observational analytic study with cross sectional design that included 101 respondents. Data were collected through interviews using a questionnaire DASS-42 and the measurement of waist circumference as well as secondary data medical records that include elements of the metabolic syndrome criteria. Data analysis using SPSS 20.0 with a significance level used as 0.05. The result of statistical analysis using Chi-square and fisher test showed no presence of a statistically significant relationship between the characteristics of the respondents to the metabolic syndrome, occupational factors of the metabolic syndrome, and stress levels with metabolic syndrome (p> 0.05). This study shows the absence of a statistically significant relationship between the characteristics of the respondents to the metabolic syndrome, occupational factors of the metabolic syndrome, and stress levels with metabolic syndrome in the respondents.