P esatnya perkembangan teknologi informasi saat ini. diiringi dengan meningkatnya kebutuhan akan berbagai macam bentuk informasi yang akan disajikari Salah satu bentuk penyajian informasi tersebut adalah visualisasi informasi. Visualisasi dua dimensi (2D) berupa gambar sering digunakan untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Namun banyak kekurangan yang dimiliki dari visualisasi 2D tersebut, antara lain hanya bisa memberikan visualisasi dari satu sudut pandang, sulit dipahami, dan kurang menarik. Dengan visualisasi 3D kekurangan visualisasi 2D dapat teratasi. Sebagai sarana edukasi arsitektural dibutuhkan 3D modeling bangunan agar mempermudah user untuk mendapatkan informasi visual 3D tentang bangunan tersebut. Pada penelitian ini, penulis akan mengembangkan sebuah augmented reality menggunakan salah satu aplikasi 3D engine yaitu google sketchup dan OpenSpace 3D editor. Aplikasi Google sketchup dig akan untuk membangun sebuah model 3D. setelah model 3D dibangun model terseb an di olah oleh aplikasi OpenSpace 3D editor, aplikasi ini mernliki kemampuan untuk mengolah model 3D tersebut serta menghubungkan marker dengan( objek 3D tersebut manjadi augmented reality. Model 3D yang dibuat adalah gedung bandar udara Soekarno-Hatter augmented reality ini, secara garis besar memiliki dua komponen utama, yaitu marker yang digunakan sebagai realitas tambahan untuk menampilkan objek, dan yang kedua yaitu peralatan untuk pendeteksian marker dan menampilkan hasilnya User hanya perlu mengarahkan marker pada webcam yang ada pada perangkat laptop, kemudian akan tampil model 3D gedung yang ingin ditampilkan 3D modeling augmentd reality dapat membantu user dalam mendapatkan visualisasi bentuk bangunan dengan pengalaman baru dan menarik, serta membantu user dalam mendapatkn informasi visual secara berbeda dan lebih menarik. (Hamilton, K 2010)