Perancangan museum arkeologi dengan pendekatan arsitektur simbiosis si Situs Song Terus Pacitan
M useum arkeologi yang berada di Gunung Sewu Geopark kabupaten Pacitan, tepatnya di Desa Wareng ini merupakan museum yang menaungi warisan purbakala Indonesia yang telah terdaftar sebagai warisan situs dunia oleh UNESCO, yaitu Situs Song Terus. Museum Arkeologi Situs Song Terus ini memiliki 3 fungsi utama. Pertama, museum ini memiliki fungsi Riset yang dapat menyediakan fasilitas penelitian. Kedua, fungsi Reservasi yang ditujukan agar benda temuan maupun segala data base benda temuan dapat terawat dan terlindungi. Ketiga, fungsi Komunikasi yang merupakan aspek penting dari sebuah museum agar tersajikannya pembelajaran secara edukasi serta menghibur. Untuk mencapai ketiga tujuan tersebut, museum ini memiliki pendekatan arsitektur simbiosis agar dapat memberikan perpaduan dari segala aspek yang berbeda. Arsitektur simbiosis merupakan pendekatan yang memadukan dua unsur atau lebih agar sebuah perencanaan memiliki keseimbangan dalam fungsi maupun keselarasan terhadap kebudayaan, teknologi, dan lingkungan.
T he archaeological museum which is located in Gunung Sewu Geopark Pacitan regency, specifically in Wareng Village, is a museum which is reserving an Indonesian archaeological site registered the world ancient site by UNESCO, named Situs Song Terus. The Situs Song Terus archaeological museum has 3 main functions. First, the museum has a Research function that can provide research facilities. Second, a Reservation function which is directed to protect and maintain every object and data base. Third, a Communication function which is an important aspect of a museum to present the message educatively and entertainingly. To reach the three goals, the museum has symbiosis architecture approach to give a mix of every different aspect. The symbiosis architecture is an approach that fusioning two or more aspects to give a design balance of function and harmony in cultures, technologies, and enviroments.