Perancangan fasilitas agrowisata peternakan sapi di bogor dengan pendekatan arsitektur hijau
I ndonesia merupakan salah satu negara dengan tingkat pariwisata yang tinggi. Padadasarnya, pariwisata dapat memberikan kesempatan bagi suatu daerah untuk dapatmengenalkan potensinya kepada dunia luar. Kurangnya minat masyarakat tentang informasiseputar agrowisata juga peternakan sapi di Indonesia menjadi sebuah masalah mendasarakan pentingnya sebuah pemahaman tentang hal ini. Selain itu, semakin tingginya isulingkungan di daerah perkotaan seperti pemanasan global dan keterbatasan energi alammenjadikan perlu adanya penerapan pendekatan arsitektur yang berwawasan lingkunganpada perancangan sebuah bangunan. Fasilitas agrowisata peternakan sapi denganpendekatan arsitektur hijau merupakan salah satu solusi sebagai sarana pendukung bagimasyarakat untuk dapat mengetahui wawasan pada dunia peternakan sekaliguspenyelesaian masalah pada isu lingkungan. Implementasi dari pendekatan arsitektur hijaubertujuan untuk menjawab permasalahan yang ada terhadap isu lingkungan, sehinggaterciptanya sebuah desain yang hijau untuk merespon lingkungan.
I ndonesia is one country with high levels of tourism in the world. Basically, tourism could givea chance for a region to introduce its potentials to the outside world. The little interest onagrotourism and cattle farming among Indonesia's population is become a fundamentalproblem of the importance of an understanding of it. As environmental issues such as globalwarming and natural resource crisis grow to be more relevant in the cities, there is a need foran environmental approach to design certain facilities. Cattle farm agrotourism facility is oneof the solutions as a supporting mean for the community to learn more about farming. The implementation of green architecture is intended to answer those environmental issue, thuscreating a green design that is responsive to the environment.