Arahan penyediaan air bersih Kota Bogor berdasarkan daya dukung air
S aat ini sumber air perkotaan secara umum berasal dari air permukaan dan air tanah.Dalam memenuhi pemenuhan kebutuhan air, Kota Bogor sudah memiliki penyediaanair berupa air tanah dan fasilitas pengelola air bersih dari PDAM Tirta Pakuan. Akantetapi, belum keseluruhan jaringan perpipaan melayani kebutuhan air Kota Bogorsehingga masyarakat masih menggunakan air tanah dalam kegiatan sehari-hari.Ditinjau dari pemakaian air tanah secara terus menerus, berbanding lurus denganberkurangnya kawasan resapan air untuk pengisian air tanah akibat kebutuhan lahanterbangun. Penelitian ini dimaksudkan untuk merumuskan arahan bagaimanamenyediakan air bersih Kota Bogor, dilihat dari RTH dengan kemampuannyamenyerap air dan jaringan perpipaannya dalam mendukung daya dukung air.Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif deskriptif dengan metode rasional dananalisis spasial. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa daya dukung sumberdaya airKota Bogor baik eksisting tahun 2021 maupun proyeksi menurut RTRW tahun 2031,masih belum terlampaui. Serta arahan penyediaan air bersih Kota Bogor yang dapatmenjadi masukan bagi RTRW dimana air PDAM diarahkan pengembangannya kekawasan yang direncanakan memiliki dominansi pola ruang perumahan. Sedangkanair tanah diarahkan pengembangannya ke kawasan dengan peruntukkan lahan nondomestik.
T oday urban water sources generally come from surface water and groundwater. Inmeeting the fulfillment of water needs, the City of Bogor already has a water supply inthe form of groundwater and clean water management facilities from PDAM TirtaPakuan. However, not the entire piping network serves the water needs of bogor cityso that people still use groundwater in their daily activities. In terms ofthe continuousoccurrence of groundwater, it is directly proportional to the reduction of watercatchment areas for groundwater replenishment due to the need for built-up land. Thisresearch is intended to formulate directions on how to provide clean water in BogorCity, seen from the RTH withits ability to absorb water and its piping network insupporting water carrying capacity. This research uses descriptive quantitativemethods with rational methods and spatial analysis. The results of this study show thatthe carrying capacity of Bogor City's water resources, both existing in 2021 andprojections according to the 2031 RTRW, has not been exceeded. As well as thedirection of providing clean water in Bogor City which can be an input for the RTRWwhere PDAM water is directed to be developed to the area that is planned to have adominant pattern of residential space. Meanwhile, groundwater is directed to bedeveloped to areas with non-domestic land use.