Perancangan gedung pusat kegiatan mahasiswa (PUGISWA) di Universitas Indonesia Depok dengan pendekatan arsitektur perilaku
U niversitas Indonesia adalah salah satu universitas terbesar dan tertua diAsia. Tujuan Universitas Indonesia adalah mencapai tingkat terbaik dalam bidangpenemuan, pengembangan, penyebarluasan ilmu pengetahuan melaluikomunitas-komunitas strategis, baik ditingkat regional maupun global. MahasiswaUniversitas Indonesia merupakan elemen vital dalam berjalannya UniversitasIndonesia. Dalam berkegiatan, mahasiswa membutuhkan bangunan sebagaifasilitas berorganisasi, berkumpul, dan berdiskusi yang lebih dikenal dengan istilahPusgiwa, akronim dari Pusat Kegiatan Mahasiswa. Pada umumnya rancanganbangunan Pusat Kegiatan Mahasiswa yang ada di Indonesia masih belum dapatmewadahi kegiatan mahasiswa secara maksimal, sehingga dalam perancanganini, pendekatan atau tema yang digunakan adalah arsitektur perilaku. Pemilihanpendekatan dikarenakan untuk memperhatikan dan memaksimalkan kebutuhan –kebutuhan dari pengguna Pusat Kegiatan Mahasiswa, ruang yang terbentuk dapatmenjadi ruang yang sepenuhnya sesuai dan menunjang kegiatan.Hasil perancangan Pusat Kegiatan Mahasiswa Universitas Indonesia diDepok adalah penerapan arsitektur perilaku pada bangunan dan lanskap.Pemahaman arsitektur perilaku diterapkan pada block plan, site plan, dan groundfloor plan. Di block plan, perilaku yang diterapkan mengacu pada perilaku“Bhinneka Tunggal Ika†dengan penegasan sumbu kawasan dalam penentuan Ikadan Bhinneka. Penerapan arsitektur perilaku pada site plan denganpengelompokan karakter fungsi ruang sejenis dan zonasi fungsi kegiatanberdasarkan perilaku. Pada fasad bangunan, perilaku yang diterapkan adalahpersepsi manusia dengan penguatan karakter bangunan khas Indonesia sehinggabangunan dapat mencirikan mahasiswa dan bangunan tropis dengan carapemilihan material lokal, penegasan dan ekspos struktur, memaksimalkan bukaandan ventilasi silang, pemilihan warna serasi dengan bangunan sekitarnya. Padaground floor plan, perilaku yang diterapkan adalah merancang ruang-ruangkomunal yang terintegrasi dengan ruang personal. Hal ini untuk menunjangperilaku kolaborasi dan interaksi yang diharapkan muncul pada penggunabangunan.
U niversity of Indonesia is one of the largest and oldest university in Asia.The University of Indonesia’s goal is to achieve the best level in the field ofdiscovery, development, dissemination of knowledge through strategiccommunities, both at regional and global levels. University of Indonesia studentsare the vital element to run the University of Indonesia. In doing activities, studentsneed buildings as facilities for organizing, gathering, and discussing. The buildingis better known as Pusgiwa, an acronym for the “Pusat Kegiatan Mahasiswaâ€(Student Activity Center). The design of the Student Activity Center in Indonesia,in general still has not been able to accommodate student activities optimally, soin this design paper, behavior architecture is used for design approach. The choicewas made due to pay attention and maximizing the needs of users of the StudentActivity Center, the formed space can be a fully appropriate space and supportusers’ activities.The result of the design is the application of behavioral architecture tobuildings and landscapes. The behavior architecture principles is applied to theblock plan, site plan, and ground floor plan. In the block plan, the applied behaviorrefers to "Bhinneka Tunggal Ika" by affirming the regional axis in the determinationof Ika and Bhinneka. Behavioral architecture in site plan is collecting the functionof similar spaces and functions zoning based on behavior. In the building facade,the applied behavior is human perception by strengthening Indonesian characterbuilding so that the building can characterize students and tropical buildings byselecting local materials, affirming and exposing structures, maximizing openingsand cross ventilation, matching color choices with surrounding buildings. In groundfloor plan, the applied behavior is designing communal spaces that integrated withpersonal space. The reason is to support collaborative behavior and interactionsthat are expected to appear in building users.