DETAIL KOLEKSI

Perancangan pusat kebudayaan seni Minagkabau dengan arsitektur kontekstual di Sumatera Barat

2.0


Oleh : Izzatul Fazri

Info Katalog

Penerbit : FTSP - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2019

Pembimbing 1 : Ratih Budiarti

Pembimbing 2 : Dwi Rosnarti

Subyek : Cultural Center of Minangkabau Art - Buildings - Designs and Plans;Minangkabau architecture

Kata Kunci : designing cultural centers, Minagkabau art culture, contextual architecture, West Sumatra

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2019_TA_ARS_052001400142_Halaman-Judul.pdf 7
2. 2019_TA_ARS_052001400142_Bab-1.pdf 8
3. 2019_TA_ARS_052001400142_Bab-2.pdf
4. 2019_TA_ARS_052001400142_Bab-3.pdf
5. 2019_TA_ARS_052001400142_Bab-4.pdf
6. 2019_TA_ARS_052001400142_Bab-5.pdf
7. 2019_TA_ARS_052001400142_Daftar-Pustaka.pdf
8. 2019_TA_ARS_052001400142_Lampiran.pdf

P erancangan Pusat Kebudayaan Seni Minangkabau adalah sebagai tempat pembinaan dan pengembangan kesenian sebagai ungkapan budaya bangsa. Selain itu, Pusat Kebudayaan Seni Minangkabau ini diharapkan dapat menampung dan menumbuhkan daya cipta para seniman, memperkuat jati diri bangsa, meningkatkan apresiasi dan kreativitas seni masyarakat , memperluas kesempatan masyarakat untuk menikmati seni budaya bangsa serta memberi inspirasi. Pendekatan yang terpilih, yaitu pendekatan kontekstual, diterapkan pada Pusat Kebudayaan Seni Minangkabau ini untuk menjaga nilai-nilai budaya lokal yang ada serta agar tercipta keharmonisan antara Pusat Kebudayaan Seni Minangkabau dengan lingkungannya. Untuk mendapatkan desain yang terbaik, digunakan teori dari Khatarina H. Anthony dan Robert G. Hersberger dalam proses analisa dan transformasi data menjadi suatu kesatuan desain. Selain itu, studi preseden dan pencarian informasi melalui berbagai sumber dilakukan untuk pengumpulan data-data yang diperlukan selama proses pengerjaan. Dari pengumpulan-pengumpulan data itulah terbentuk suatu kriteria desain, yang dianalisa menjadi konsep programatik yang kemudian diolah menjadi sebuah skematik desain. Setelah terbentuk sebuah skematik, kemudian di transformasikan kembali sehingga menghasilkan suatu bentuk kesatuan desain dan sebuah kesimpulan dari Prambanan Heritage Hotel dan Konvensi.

T he design of the Minangkabau Arts Culture Center is as a place for fostering and developing art as an expression of national culture. In addition, the Minangkabau Arts Culture Center is expected to be able to accommodate and foster the creativity of artists, strengthen national identity, increase community appreciation and creativity, broaden people's opportunities to enjoy national cultural arts and inspire. The chosen approach, namely a contextual approach, is applied to the Minangkabau Arts Culture Center to safeguard existing local cultural values and to create harmony between the Minangkabau Arts Culture Center and its environment. To get the best design, the theories are used by Khatarina H. Anthony and Robert G. Hersberger in the process of analyzing and transforming data into a unified design. In addition, precedent studies and information retrieval through various sources are carried out to collect data needed during the work process. From the data collection, a design criterion was formed, which was analyzed into a programmatic concept which was then processed into a design schematic. After a schematic is formed, it is then transformed back to produce a form of design unity and a conclusion from Prambanan Heritage Hotel and Convention.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?