DETAIL KOLEKSI

Perbandingan kekasaran permukaan basis gigi tiruan berbahan polimetilmetakrilat dan nilon termoplastik dengan perendaman minuman berkarbonasi


Oleh : Azzahra Nur Anisah

Info Katalog

Nomor Panggil : 617.692 AZZ p

Penerbit : FKG - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2022

Pembimbing 1 : Indy Labaron

Subyek : Prosthodontics;Dentures;Dental materials

Kata Kunci : surface roughness, polymethylmethacrylate, thermoplastic nylon, carbonated drinks

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2022_TA_KG_040001800162_Halaman-Judul.pdf 14
2. 2022_TA_KG_040001800162_Lembar-Pengesahan.pdf 4
3. 2022_TA_KG_040001800162_Bab-1_Pendahuluan.pdf 6
4. 2022_TA_KG_040001800162_Bab-2_Tinjauan-Pustaka.pdf 12
5. 2022_TA_KG_040001800162_Bab-3_Kerangka-Teori,-Kerangka-Konsep,-dan-Hipotesis.pdf 3
6. 2022_TA_KG_040001800162_Bab-4_Metodologi-Penelitian.pdf 9
7. 2022_TA_KG_040001800162_Bab-5_Hasil-Penelitian.pdf 10
8. 2022_TA_KG_040001800162_Bab-6_Pembahasan.pdf 6
9. 2022_TA_KG_040001800162_Bab-7_Kesimpulan-dan-Saran.pdf 2
10. 2022_TA_KG_040001800162_Daftar-Pustaka.pdf 5
11. 2022_TA_KG_040001800162_Lampiran.pdf 60

L atar Belakang: Bahan basis gigi tiruan yang paling sering digunakan adalah polimetilmetakrilat dan nilon termoplastik. Selain karena mudah didapat, bahan ini juga memiliki biaya yang murah. Kedua bahan tersebut memiliki kekurangan yaitu mudah menyerap air. Minuman berkarbonasi merupakan salah satu minuman yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat di Indonesia tak terkecuali pada pengguna gigi tiruan. Hal ini dapat mempengaruhi kekasaran permukaan. Tujuan: Untuk mengetahui perbandingan kekasaran permukaan basis gigi tiruan berbahan polimetilmetakrilat dan nilon termoplastik dengan perendaman minuman berkarbonasi. Metode: Penelitian ini menggunakan metode eksperimental laboratorium dengan rancangan penelitian pre-test dan post test. Sampel yang digunakan berjumlah 24 sampel dengan ukuran 20mm x 10mm x 3mm dibagi menjadi empat kelompok, yaitu masing-masing 6 sampel untuk perendaman dalam saliva buatan dan minuman berkarbonasi sebanyak 10 mL dengan pH 2,5 selama 1 jam, 3 jam, 5 jam, dan 10 jam. Setelah dilakukan perendaman, sampel diuji kekasaran permukaannya menggunakan alat Surface Roughness Tester Surtronic S-128 Series Taylor Hobson. Data dianalisa dengan uji One way ANOVA, dan uji post hoc. Hasil: Hasil uji one way ANOVA menunjukkan adanya peningkatan kekasaran permukaan (p<0,05) setelah perendaman di dalam minuman berkarbonasi. Pada uji post hoc terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok kontrol PMMA dengan kelompok karbonasi NT, dan kelompok karbonasi PMMA dengan kelompok karbonasi NT. Kesimpulan: Peningkatan kekasaran permukaan paling besar terjadi pada bahan nilon termoplastik dengan perendaman minuman berkarbonasi. Semakin lama waktu perendaman, maka akan meningkatkan kekasaran permukaan yang semakin besar juga.

B ackground: The most commonly used denture base materials are polymethylmethacrylate and thermoplastic nylon. Apart from being easy to obtain, this material also has a low cost. Both of these materials have the disadvantage of being easy to absorb water. Carbonated drinks are one of the drinks that are widely consumed by people in Indonesia, including denture users. This can affect the surface roughness. Aim: To compare the surface roughness of denture bases made of polymethylmethacrylate and thermoplastic nylon by immersion in carbonated drinks. Methods: This study used a laboratory experimental method with a pre-test and post-test research design. The samples used were 24 samples with a size of 20mm x 10mm x 3mm divided into four groups, namely 6 samples each for immersion in artificial saliva and 10 mL carbonated drinks with a pH of 2.5 for 1 hour, 3 hours, 5 hours, and 10 hours. After immersion, the samples were tested for surface roughness using a Taylor Hobson Surtronic S-128 Series Surface Roughness Tester. Data were analyzed by one way ANOVA test, and post hoc test. Results: The results of the one-way ANOVA test showed an increase in surface roughness (p<0.05) after immersion in carbonated drinks. In the post hoc test, there were significant differences between the PMMA control group and the NT carbonation group, and the PMMA carbonation group and the NT carbonation group. Conclusion: The greatest increase in surface roughness occurred in thermoplastic nylon material by immersing in carbonated drinks. The longer the immersion time, the greater the surface roughness will be.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?