Pengaruh penyikatan dan perendaman pembersih gigi tiruan terhadap kekasaran permukaan poles polimetil metakrilat (laporan penelitian)
P embersihan gigi tiruan harus dilakukan dengan metode yang tepat agar tidak menambah kekasaran permukaan poles (Ra). Nilai Ra di atas 0,2 µm dapat meningkatkan retensi bakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya pengaruh penyikatan dan perendaman pembersih gigi tiruan terhadap kekasaran permukaan poles polimetil metakrilat. Lima puluh sampel polimetil metakrilat (18x10x2 mm) dibagi ke dalam 5 kelompok secara acak (n = 10): (A) Perendaman dalam akuades; (B) Penyikatan tanpa pasta gigi; (C) Penyikatan dengan pasta gigi; (D) Perendaman dalam pembersih gigi tiruan dan penyikatan tanpa pasta gigi; (E) Perendaman dalam pembersih gigi tiruan dan penyikatan dengan pasta gigi. Kekasaran permukaan poles diukur menggunakan surface roughness tester (Taylor Hobson Surtronic®, USA) sebelum dan setelah perlakuan. Hasil diperoleh dengan menghitung selisih kekasaran permukaan awal dan akhir. Analisis data dilakukan dengan uji One-way Anova Welch dan Post-Hoc Games-Howell. Ratarata selisih kekasaran permukaan poles kelompok A (0,033 ± 0,024 µm), kelompok B (0,057 ± 0,018 µm), kelompok C (1,551 ± 1,234 µm), kelompok D (0,102 ± 0,026 µm), dan kelompok E (1,695 ± 1,158 µm). Perbedaan bermakna terjadi antar kelompok (p<0,05) kecuali pada kelompok A dan B (p=0,112) serta pada kelompok C dan E (p=0,999). Maka, dapat disimpulkan penyikatan tanpa pasta gigi menghasilkan peningkatan kekasaran permukaan poles yang paling rendah. Penyikatan dengan pasta gigi disertai perendaman dalam pembersih gigi tiruan menghasilkan peningkatan kekasaran permukaan paling tinggi dan menyebabkan meningkatnya retensi mikroorganisme.
A proper method for cleaning dentures is substantial to prevent an increase in the surface roughness (Ra) on the polished surface. Ra value above 0,2 µm can increase bacterial colonization. This research aims to investigate the effect of brushing and immersion in denture cleanser on the polished surface roughness of polymethyl methacrylate. Fifty samples of polymethyl methacrylate (18x10x2 mm) were randomly divided into five groups (n=10): (A) Immersion in distilled water; (B) Brushing without toothpaste; (C) Brushing with toothpaste; (D) Immersion in denture cleanser and brushing without toothpaste; (E) Immersion in denture cleanser and brushing with toothpaste. Polished surface roughness was measured using surface roughness tester (Taylor Hobson Surtronic®, USA) before and after treatment. The results were obtained by calculating the difference between the initial and final surface roughness. Data were analyzed using Oneway Anova Welch and Games-Howell Post-Hoc Test. The surface roughness mean for group A (0,033 ± 0,024 µm), group B (0,057 ± 0,018 µm), group C (1,551 ± 1,234 µm), group D (0,102 ± 0,026 µm), and group E (1,695 ± 1,158 µm). There were statistically significant difference (p<0,05) among all groups except between group A and B (p=0,112), also between group C and E (p=0,999). In conclusion, brushing without toothpaste will have the least effect on increasing the surface roughness, whereas brushing with toothpaste and immersion in denture cleanser will greatly increased the polished surface roughness, and thus increase microbial retention.