P erkembangan penduduk di Indonesia sangat berkembang pesat tidak hanya di ibukota DKI Jakarta saja tetapi sudah merambah pada daerah sekitarnya seperti di Bumi Serpong Damai (BSD) atau BSD City, Serpong, Tangerang. Kebutuhan yang terus meningkat sementara lahan yang tersedia semakin terbatas, membuat banyak orang pesimis untuk mendapatkan hunian dan area komersil di BSD City. Oleh karena itu pembangunan hunian secara vertikal dan menyediakan area komersil dalam bentuk loft dapat dijadikan solusi yang tepat untuk mengatasi masalah dan memajukin citra kawasan BSD. Laporan akhir ini berisi tentang perancangan Business Loft dan Apartemenn dengan pendekatan Eko Arsitektur sebagai respon dari tantangan tersebut.Rancangan dihasilkan dari konsep programatik diambil dari studi preseden baik tipologi Business Loft dan Apartemen maupun Eko Arsitektur itu sendiri dengan menggunakan penerapan teori Kathryn H. Antony dan teori G. Hersberger. Hasil dari konsep skematik dikembangkan menjadi rancangan bangunan Business Loft dan Apartemen yang menerapkan pendekatan eko arsitektur. Pendekatan eko arsitektur ini dipilih untuk memaksimalkan fungsi bangunan dengan cara membuat konsep bangunan yang sesuai dengan aspek – aspek yang diterapkan. Pendekatan eko arsitektur pada konsep bangunan ini diterapkan pada desain fasad dan interior, sirkulasi, penanda (signage), dan keamanan serta kenyamanan bangunan yang perlu diperhatikan, seperti pemilihan material atau furniture.