Hubungan usia diatas 50 tahun dengan risiko benign prostate hyperplasia berdasarkan kuesioner internasional prostate symptom score
B PH adalah kelainan histologis berupa pembesaran kelenjar prostathasil dari proliferasi sel epitel dan stroma pada zona transisi prostat yang menyebabkan pengeluaran urin tertahan. Penyebab BPH secara pasti belum diketahui,namun diduga pertambahan usia (khususnya usia di atas 50 tahun) merupakan faktorrisiko tersering yang menyebabkannya. Di dunia diperkirakan 4,5 juta pasiendidiagnosis utama BPH dan 8 juta didiagnosis primer dan sekunder BPH tiaptahunnya, sedangkan data prevalensi di Indonesia masih belum ada. Tujuan daripenelitian ini untuk mencari hubungan antara usia di atas 50 tahun dengan risikoterjadinya BPH. Penelitian analitik observasional denganpendekatan cross-sectional ini dilakukan pada 74 sampel pria berusia di atas 50 tahunyang diambil secara simple random sampling di Kampung Sukaati Barat Desa JominTimur RT 22 RW 04 Kecamatan Kota Baru pada bulan Agustus 2016 melalui kuesioner dan wawancara langsung. Analisis data dilakukan meliputi analisis univariat dan analisis bivariat menggunakan uji chi-square. Hasil uji statistik antara usia di atas 50 tahun dengan faktor risiko BPH didapatkan nilaip=0,894 (α=0,05). Tidak terdapat hubungan antara usia seorang pria diatas 50 tahun dengan risiko terkena BPH di Kampung Sukaati Barat Desa JominTimur RT 22 RW 04 Kecamatan Kota Baru.
B PH is a histological abnormality in the form of an enlarged prostathasil gland from the proliferation of epithelial cells and stroma in the transition zone of the prostate causing urinary expenditure to be retained. The exact cause of BPH is unknown, but it is thought that age (especially over 50 years of age) is the commonest risk that causes it. In the world an estimated 4.5 million primary diagnoses of BPH and 8 million are diagnosed with primary and secondary BPH each year, while prevalence data in Indonesia still does not exist. The purpose of this study was to find a relationship between age over 50 years with the risk of BPH. This observational analytical study with cross-sectional approach was conducted on 74 samples of men aged over 50 years who were taken by simple random sampling in West Sukaati Village JominTimur RT 22 RW 04 Kota Baru District in August 2016 through questionnaire and direct interview. Data analysis was done by univariate analysis and bivariate analysis using chi-square test. Result of statistic test between age above 50 years with risk factor of BPH got value = 0,894 (α = 0,05). There is no relationship between the age of a man over 50 years with the risk of BPH in Kampung Sukaati Barat Village JominTimur RT 22 RW 04 Subdistrict Kota Baru.