Usulan penjadwalan job dengan metode particle swarm optimization untuk meminimasi number of tardy job pada Divisi 1 Injection Dp 02 PT. Dynaplast TBK
P T. Dynaplast, Tbk merupakan perusahaan manufacturing yang memproduksi kemasan plastik yang digunakan untuk mengemas produk-produk kebutuhan sehari-hari. Perusahaan memiliki beberapa jenis produk yang dihasilkan antara lain kemasan plastik untuk Brylcreem 250 ML Lid, Listerine 250 ML Black Cap, She Parf Col Cherish 75 ML. Perusahaan menjalankan sistem produksi make to order, dimana proses produksi dikerjakan sesuai dengan pesanan dari konsumen.Dengan adanya tenggat waktu dari konsumen, ketepatan produksi menjadi masalah yang cukup berat. Meski saat ini perusahaan menggunakan aturan prioritas Earliest Due Date, namun saat melakukan penjadwalan masih ada job yang dijadwalkan dengan menggunakan aturan prioritas waktu kedatangannya (First Come First Serve). Akibatnya urutan pengerjaan job tidak sesuai dengan tenggat waktu yang ditentukan dan ada job yang mengalami keterlambatan. Selain itu persiapan material masih belum teratur dalam hal kuantitas maupun urutannya, hal ini mengakibatkan ada bahan baku yang belum siap untuk digunakan pada saat proses produksi akan dimulai. Penelitian tugas akhir ini bertujuan untuk memberikan usulan penjadwalan yang dapat meminimasi number of tardy job, meminimasi tardiness dan membuat waktu penyelesaian seluruh pekerjaan menjadi lebih singkat.. Selain itu juga membuat perhitungan jumlah optimal untuk bahan baku dan menyesuaikannya dengan urutan penjadwalan yang menjadi usulan. Langkah pertama adalah melakukan perhitungan terhadap penjadwalan milik perusahaan untuk mengetahui nilai tardiness, number of tardy job dan makespan. Setelah itu kita melakukan perhitungan manual Particle Swarm Optimization (PSO) hingga tiga iterasi, untuk mempercepat perhitungan m,aka dibuat program yang membuat perhitungan menjadi lebih mudah dan cepat. Setelah rnendapatkan hasil perhitungan optimal dari program, perhitungan dilanjutkan dengan menggunakan aturan Earliest Due Date. Terakhir melakukan perhitungan Economic Production Quantity untuk mengetahui jumlah optimal persiapan bahan baku. Penjadwalan job yang dilakukan oleh perusahaan pada bulan Januari 2010 menghasilkan jumlah number of tardy job sebanyak 8 job, total tardiness sebesar 2.764.431 detik dan makespan sebesar 3.196.709 detik. Usulan perbaikan penjadwalan menggunakan metode Particle Swarm Optimization - Earliest Due Date. Pengolahan data, dimulai dengan menggunakan metode Particle Swarm Optimization (PSO), hasil dari metode ini kemudian qadwalkan kembali di tiap jenis mesin dengan menggunakan Earliest Due Date agar number of tardy job dan total tardiness bisa memperoleh hasil yang minimal. Hasil dari penjadwalan PSO — EDD ini didapatkan number of tardy job sebanyak 5 job, total tardiness sebesar 809,813 detik dan makespan sebesar 2429989 detik. Hasil PSO — EDD dapat meminimumkan number of tardy job sebesar 37.5 %, meminimumkan total tardiness sebanyak 70.71 % , dan meminimumkan makespan sebesar 23.98 % dari hasil penjadwalan perusahaan. Perhitungan jumlah bahan baku optimal menggunakan Economic Production Quantity (EPQ). Tiap siklus persiapan bahan baku di mesin mixer menggunakan jumlah dari EPQ kemudian proses pengerjannya disesuaikan dengan urutan penjadwalan PSO — EDD. Dengan metode ini tidak terjadi lagi bahan baku job yang terlambat saat akan diproses dan makespan yang dihasilkan pada proses mixing menjadi 2.393.858 detik.
P T. Dynaplast, Tbk is a manufacturing company that produces plastic packaging used to package daily necessities. The company has several types of products produced, including plastic packaging for Brylcreem 250 ML Lid, Listerine 250 ML Black Cap, She Parf Col Cherish 75 ML. The company runs a make to order production system, where the production process is carried out according to orders from consumers. With the deadline from consumers, production accuracy becomes a fairly serious problem. Although the company currently uses the Earliest Due Date priority rule, when scheduling there are still jobs that are scheduled using the priority rule of arrival time (First Come First Serve). As a result, the order of work on the job does not match the specified deadline and there are jobs that are delayed. In addition, material preparation is still irregular in terms of quantity and sequence, this results in raw materials that are not ready to be used when the production process is about to begin. This final project research aims to provide a scheduling proposal that can minimize the number of tardy jobs, minimize tardiness and make the completion time of all work shorter. In addition, it also makes calculations of the optimal amount of raw materials and adjusts it to the proposed scheduling sequence. The first step is to calculate the company's scheduling to determine the value of tardiness, number of tardy jobs and makespan. After that we do manual calculations of Particle Swarm Optimization (PSO) up to three iterations, to speed up the calculation, a program is made that makes the calculation easier and faster. After getting the optimal calculation results from the program, the calculation is continued using the Earliest Due Date rule. Finally, calculate the Economic Production Quantity to determine the optimal amount of raw material preparation. The job scheduling carried out by the company in January 2010 resulted in a number of tardy jobs of 8 jobs, a total tardiness of 2,764,431 seconds and a makespan of 3,196,709 seconds. The proposed scheduling improvement uses the Particle Swarm Optimization - Earliest Due Date method. Data processing, starting with using the Particle Swarm Optimization (PSO) method, the results of this method are then re-scheduled on each type of machine using the Earliest Due Date so that the number of tardy jobs and total tardiness can obtain minimal results. The results of the PSO - EDD scheduling obtained the number of tardy jobs as many as 5 jobs, total tardiness of 809.813 seconds and makespan of 2429989 seconds. The results of PSO - EDD can minimize the number of tardy jobs by 37.5%, minimize total tardiness by 70.71%, and minimize makespan by 23.98% of the company's scheduling results. The calculation of the optimal amount of raw materials uses Economic Production Quantity (EPQ). Each cycle of raw material preparation in the mixer machine uses the amount of EPQ then the processing process is adjusted to the PSO - EDD scheduling sequence. With this method, there will no longer be any late raw material jobs when being processed and the makespan produced in the mixing process is 2,393,858 seconds.