P T Sutrakabel Intimandiri merupakan perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur. Produk yang dihasilkan adalah bermacam — macam kabel. Pada lantai produksi PT Sutrakabel Intimandiri terdapat tiga divisi yatu divisi drawing, divisi isolasi dan divisi rewindingHasil penelitian pendahuluan menunjukkan bahwa divisi yang paling berbahaya adalah lantai produksi pada divisi drawing karena operator berhubungan langsung dengan mesin. Berdasarkan data kecelakaan kerja yang terjadi pada PT Sutrakabel Intimandiri menunjukkan bahwa divisi yang paling banyak menimbulkan kecelakaan adalah divisi drawing. Tujuan penelitian Tugas Akhir ini adalah memberikan usulan perbaikan untuk mencegah kecelakaan kerja yang terjadi pada lini produksi khususnya pada divisi drawing PT Sutrakabel Intimandiri. Penelitian paling pertama yang dilakukan adalah wawancara oleh manajer representatif dibantu oleh kepala bagian produksi. Data kecelakaan kerja di identifikasi lebih lanjut dengan melihat penyebab kecelakaan berdasarkan unsafe condition dan unsafe human act. Kemudian faktor tersebut di identifikasi untuk mengetahui aktifitas pencegahan kecelakaan kerja professional yang bisa dilakukan dari masing — masing kecelakaan kerja yang terjadi. Dan hasil identifikasi terdapat dua aktifitas pencegahan yang paling dominan. Yaitu memberikan pelatihan kepada operator dan menyediakan sistem tanda peringatan. Dari kedua aktifitas pencegahan tersebut akan ditentukan salah satu untuk diterapkan pada PT Sutrakabel Intimandiri.Pemilihan aktifitas pencegahan kecelakaan kerja ditentukan dengan metode analytical hirearchy process (AHP) berdasarkan kriteria waktu pembuatan, biaya pembuatan, tenaga ahli yang diperlukan, materi dan landasan teori yang dibutuhkan dan jenis kecelakaan yang terjadi di perusahaan. Dari perhitungan AHP diperoleh penyedian display tanda peringatan untuk dirancang dan diterapkan di lantai produksi pada divisi drawing. Data kecelakaan kerja di lantai produksi pada tahun 2008 dilihat berdasarkan kejadian yang terjadi pada divisi drawing dengan mengitung rata — rata incident rate dan severity rate yaitu sebesar 21,97 kali dan 32,20 hari. Selanjutnya adaalah menentukan atribut display tanda peringatanyang akan dirancang, atribut tersebut antara lain adalah gambar display, kalimat pesan, jenis huruf, jarak pandang, ukuran dimensi, ukuran huruf, peletakkan display, dan warna display. Pada atribut header dan peletakkan gambar dan tulisan ditentukan dengan berdasarkan standar ANSI paling efektif. Sedangkan untuk jenis bahan display dilakukan pemilihan dengan menggunakan metode Brown — Gibson dilihat dari penggabungan faktor objektif dan subjektif. Rancangan Display tanda peringatan yang dihasilkan adalah display bahaya terjepit mesin untuk mesin drawing, bahaya pengunaan mesin atau jaga jarak dengan mesin, display pengunaan sarung tangan, dan display bahaya bagian mesin panas untuk mesin drawing. Dari Hasil perancangan display akan dilakukan implementasi dengan meletakkan display tersebut sesuai dengan kecelakaan yang terjadi . Kemudian dilakukan evaluasi hasil rancangan dengan penyebaran kusioner untuk mengetahui tingkat kepahaman responden dari display yang dirancang. Dimana hasil dari implementasi sepuluh hari kerja tidak terjadi kecelakaan di perusahaan.