Perbandingan hasil kebutuhan perawatan ortodonti interseptif oleh dokter gigi dan orang tua: Kajian pada orang tua dan anak usia 8-11 tahun murid sdn jelambar baru 07, jakarta barat
L atar belakang: Maloklusi adalah susunan gigi geligi yang tidak sesuai dengan lengkung rahang. Perawatan ortodonti interseptif bertujuan untuk memperbaiki maloklusi yang dilakukan pada periode gigi campur. Indeks ortodonti merupakan sebuah alat ukur untuk menilai tingkat keparahan maloklusi, salah satu indeks yang dapat digunakan adalah Indeks Kebutuhan Perawatan Ortodonti Interseptif oleh Orang Tua (IKPOI-OT) untuk deteksi dini maloklusi pada anak usia 8-11 tahun saat periode gigi campur yang dapat dilakukan oleh orang tua. Tujuan: Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan hasil pengukuran kebutuhan perawatan ortodonti interseptif dengan IKPO-I oleh dokter gigi dan IKPOI-OT yang diukur oleh orang tua murid SDN Jelambar Baru 07 agar indeks ini dapat digunakan oleh orang tua untuk deteksi dini kasus maloklusi pada anak usia 8-11 tahun (periode gigi campur). Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan rancangan cross sectional atau potong silang. Data yang diperoleh dari penelitian dilakukan uji perbandingan statistik menggunakan uji Mann Whitney. Hasil: Subjek penelitian sebanyak 84 murid dan orang tua SDN Jelambar Baru 07, hasil pemeriksaan orang tua menunjukkan 55 anak (65,5%) membutuhkan konsultasi dengan dokter gigi atau ortodontis sedangkan hasil pemeriksaan dokter gigi menunjukkan semua anak membutuhkan perawatan ortodonti, 42 anak (50%) membutuhkan perawatan ortodonti interseptif dan 42 anak (50%) membutuhkan perawatan ortodonti korektif. Kesimpulan: Terdapat perbedaan hasil pengukuran kebutuhan perawatan ortodonti interseptif dengan IKPO-I oleh dokter gigi dan IKPOI-OT yang diukur oleh orang tua.
B ackground: Malocclusion is the arrangement of the teeth that is not ideal according to the dental arch. Interceptive orthodontic treatment aims to correct malocclusion during the mixed dentition period. Orthodontic index is a measuring tool to assess the severity of malocclusion, one of the indexes that can be used is Indeks Kebutuhan Perawatan Ortodonti Interseptif oleh Orang Tua (IKPOI-OT) for early detection of malocclusion in children aged 8-11 years during the mixed dentition period that can be used by parents. Objective: To determine whether there is a difference in the measurement results of the need for interceptive orthodontic treatment with IKPO-I by dentists and IKPOI-OT measured by parents at SDN Jelambar Baru 07 so that this index can be used by parents for early detection of maloclussion in children aged 8-11 years (mixed dentition period). Methods: This research is an analytical observational study with a cross-sectional design. The data obtained from the research was subjected to a statistical comparison test using the Mann Whitney test. Results: Total participants were 84 students and parents of SDN Jelambar Baru 07, the results of parent's examination showed that 55 children (65,5%) needed consultation with a dentist or orthodontist, meanwhile, the results of the dentist's examination showed that all of the children needed orthodontic treatment, 42 children (50%) needed interceptive orthodontic treatment and 42 children (50%) requires corrective orthodontic treatment. Conclusion: There is a difference in the measurement results of the need for interceptive orthodontic treatment with IKPO-I by dentists and IKPOI-OT measured by parents.