M aloklusi adalah salah satu permasalahan yang sering terjadi pada periode gigi bercampur dan perawatan yang umumnya dilakukan adalah perawatan ortodonti. Salah satu langkah dalam menentukan diagnosis dan rencana perawatan pada masalah maloklusi adalah dengan cara melakukan analisis ruang. Tujuan : Untuk mengetahui rata-rata kebutuhan ruang pada pasien ortodonti usia 9-12 tahun di Rumah Sakit Gigi dan Mulut FKG Universitas Trisakti. Metode : Penelitian ini dilakukan pada 58 subjek yang terdiri dari 23 subjek laki-laki dan 35 subjek perempuan di RSGM Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Trisakti. Pengukuran kebutuhan ruang dilakukan dengan metode analisis ruang Moyers. Hasil : Berdasarkan jenis kelamin, pada subjek laki-laki terdapat rata-rata kelebihan ruang sebesar 3,54 mm untuk rahang atas dan 3,16 mm untuk rahang bawah. Sedangkan pada subjek perempuan, terdapat rata-rata kelebihan ruang 3,13 mm untuk rahang atas dan 1,29 utuk rahang bawah. Berdasarkan usia, pada usia 9-10 tahun terdapat rata-rata kelebihan ruang 2,87 mm untuk rahang atas dan 1,83 mm untuk rahang bawah. Pada usia 10-11 tahun terdapat rata-rata kelebihan ruang 3,53 mm untuk rahang atas dan 2,88 mm untuk rahang bawah. Sedangkan pada usia 11-12 tahun, terdapat rata-rata kelebihan ruang sebesar 3,47 mm untuk rahang atas dan 0,68 mm untuk rahang bawah. Kesimpulan : Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan metode analisis ruang Moyers, disimpulkan bahwa rata-rata pasien ortodonti usia 9-12 tahun di RSGM FKG Trisakti memiliki ruang yang cukup untuk erupsi gigi kaninus dan premolar permanen.