P encabutan gigi merupakan salah satu pelayanan kesehatan gigi yang sering dijumpai di Indonesia. Setelah tindakan pencabutan gigi, akan terbentuk soket gigi pada jaringan lunak di sekitamya. Luka pencabutan yang lama penyembuhannya dapat menyebabkan keluhan dari penderita seperti adanya rasa sakit, pembengkakan, perdarahan, gangguan fungsi pengunyahan, gangguan fungsi bicara bahkan dapat terjadi komplikasi lainnya. Indonesia memiliki banyak sekali tumbuhan yang berpotensi sebagai obat herbal, salah satunya adalah biji dari bunga matahari yang memiliki kemampuan dalam menyembuhkan luka. Kemampuan biji bunga matahari dalam mempercepat proses penyembuhan luka berasal dari kandungan zat aktif seperti p-sitosterol, flavonoid dan asam linoleat yang terdapat pada bagian biji bunga mataharinya. Penelitian eksperimental laboratorik dengan randomized post test only control group design, bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekstrak etanol biji bunga matahari terhadap ekspresi TGF- pi pasca pencabutan gigi kajian pada tikus Wistar. Ekspresi TGF-pi dilihat dengan melakukan skoring sediaan histopatologi pada setiap kelompok, yaitu kelompok kontrol dan kelompok perlakuan. Hasil uji statistik menggunakan Kruskal Wallis menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan (p<0.05) antara kelompok kontrol dan kelompok perlakuan pada hari ke-3, hari ke-7, hari ke-10 dan hari ke-14. Hasil penelitian menunjukan bahwa ekstrak etanol biji bunga matahari memliki pengaruh terhadap ekspresi TGF-(31 pasca pencabutan gigi pada tikus Wistar.