DETAIL KOLEKSI

Perbandingan efektivitas klorheksidin glukonat dan klorheksidin diglukonat terhadap pertumbuhan candida albicans (in vitro) (laporan penelitian)

3.8


Oleh : Ratu Saifanah Dinda Dinanti

Info Katalog

Nomor Panggil : 616.31 DIN p

Penerbit : FKG - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2019

Pembimbing 1 : drg. Indrayadi Gunardi, Sp.PM.

Subyek : Candida albicans

Kata Kunci : chlorhexidine gluconate, chlorhexidine digluconate, nystatin, candida albicans.

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2019_TA_KG_040001500146_Halaman-Judul.pdf 15
2. 2019_TA_KG_040001500146_Bab-1.pdf 3
3. 2019_TA_KG_040001500146_Bab-2.pdf
4. 2019_TA_KG_040001500146_Bab-3.pdf
5. 2019_TA_KG_040001500146_Bab-4.pdf
6. 2019_TA_KG_040001500146_Bab-5.pdf
7. 2019_TA_KG_040001500146_Bab-6.pdf
8. 2019_TA_KG_040001500146_Bab-7.pdf
9. 2019_TA_KG_040001500146_Daftar-Pustaka.pdf 7
10. 2019_TA_KG_040001500146_Lampiran.pdf

K lorheksidin (CHX) merupakan antiseptik yang umum digunakan sebagai obat kumur dan memiliki sifat antimikroba spektrum luas. Disamping itu, sudah banyak penelitian yang membuktikan adanya sifat antijamur CHX terhadap Candida albicans. Di Indonesia, produk CHX terdiri dari klorheksidin glukonat (CHX-G) dan diglukonat (CHX-DG), namun hingga saat ini, belum ada hasil penelitian yang menunjukkan jenis mana yang paling efektif terhadap pertumbuhan Candida albicans. Tujuan: Mengetahui perbandingan efektivitas CHX-G dan CHX-DG terhadap pertumbuhan Candida albicans. Metode: Eksperimental laboratoris dengan desain penelitian post test control group design, yang dibagi menjadi 6 kelompok, yaitu kelompok uji CHX-DG 0,12%, CHX-DG 0,2%, CHX-G 0,1%, CHX G 0,2%, kontrol positif menggunakan nistatin (NS) 100.000 IU, dan kontrol negatif triamsinolon asetonid (TA) 0,1%. Untuk melihat efektivitas bahan, dilakukan pengukuran diameter zona hambat pertumbuhan Candida albicans dalam agar saboraud dekstrosa. Hasil penelitian: Rerata diameter zona hambat kelompok CHX-DG 0,12%, CHX-DG 0,2%, CHXG 0,1%, CHX-G 0,2%, NS, dan TA secara urut adalah sebesar 1,42 ± 0,06 cm, 1,46 ± 0,05 cm, 1,85 ± 0,42 cm, 1,60 ± 0,23 cm, 2,17 ± 0,49 cm, dan 0 cm. Uji ANOVA memperlihatkan adanya perbedaan yang bermakna antar tiap kelompok P=0,006. Kesimpulan: Klorheksidin glukonat dengan konsentrasi 0,1% maupun 0,2% lebih efektif dalam menghambat pertumbuhan Candida albicans secara in vitro dibandingkan dengan klorheksidin diglukonat 0,12% dan 0,2%.

C hlorhexidine (CHX) is a broad spectrum antiseptic that is commonly used as a mouthwash. Previous studies showed that CHX has excellent antifungal properties, especially against Candida albicans. In Indonesia, there are only 2 types of market product of CHX, which are Chlorhexidine gluconate (CHXG) and chlorhexidine digluconate (CHX-DG). However, there were no reports which type of CHX is the most effective drug against Candida albicans growth. Objective: To determine the efficacy between CHX-G and CHX-DG against Candida albicans growth. Methods: Laboratory experiment with post-test control group design, in which the test divided into 6 groups such as CHX-DG 0.12%, CHX-DG 0.2%, CHX-G 0.1%, CHX G 0.2%, the positive control group is nystatin 100.000 IU (NS), and the negative control group is triamcinolone acetonide (TA) 0.1%. To evaluate the efficacy of regimens, inhibition zone diameter of Candida albicans growth on Saboraud Dextrose Agar media was measured. Result: The mean diameters of CHX-DG 0.12%, CHX-DG 0.2%, CHX-G 0.1%, CHX-G 0.2%, NS, and TA are 1.42 ± 0.06 cm, 1.46 ± 0.05 cm, 1.85 ± 0.42 cm, 1.60 ± 0.23 cm, 2.17 ± 0.49 cm, dan 0 cm, respectively. The ANOVA test showed significant differences (P=0.006) between each group. Conclusion: Chlorhexidine gluconate 0.1% and 0.2% are more effective in inhibiting the growth of Candida albicans in vitro compared with chlorhexidine digluconate 0.12% and 0.2%.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?