Pengaruh income smoothing terhadap kandungan informasi laba mendatang (future earning response coefficient)pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek Indonesia
P enelitian ini menggunakan pendekatan bam untuk melihat pengaruh dari perataan laba ( income smoothing) terhadap keinformatifan laba masa lalu dan laba berjalan tentang laba masa mendatang yang diukur dengan koefisien respon laba masa depan (future earning response coefficient) dengan memasukkan variabel kontrol yaitu Persistensi Laba,Kesempatan Bertumbuh,Struktur Modal, dan Ukuran Perusahaan.Penulis mengukur Income Smoothing dengan korelasi negatif perubahan Proxy Discretionary Income , dengan menerapkan model Kothari (2005) dan Kaznik (1999) dalam menghitung proxy discretionary accrual. Penelitian ini menggunakan pendekatan Collins et at (1994) yang telah diteliti kembali oleh Tucker and Zarowin (2006). Penelitian ini menggunakan sampel 200 perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode penelitian tahun 2003-2006 dengan periode pengamatan tahun 2001- 2009 yang diseleksi dengan menggunakan metode pusposive sampling dan metode yang digunakan adalah regresi berganda (multiple regression). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perataan laba secara tidak signifikan tidak dapat meningkatkan kandungan informasi laba mendatang dengan baik melalui metode Kothari (2005) dalam perhitungan proxy dicretionary accrual dan dalam penerapan proxy discretionary accrual melalui metode Kaznik (1999) memiliki kecenderungan dapat meningkatkan kandungan informasi laba mendatang walaupun tidak siginifikan nilainya.Untuk pengujian terhadap variabel kontrol, untuk persamaan regresi pertama model Kothari (2005) hanya variabel kontrol Struktur Modal (Debt To Equity Ratio) dan Ukuran Perusahaan (Size ) yang dapat memberikan pengaruh positif tapi nilainya tidak signifikan terhadap keinfomatifan laba masa depan.Sedangkan untuk persamaan regresi kedua untuk Model Kaznik (1999) hanya variabel Ukuran Perusahaan(Size) saja yang berpengauh positif terhadap keinformatifan laba masa depan namun nilainya tidak signifikan.
T his study used a new approach to the effect of income smoothing (income smoothing) of earnings informativeness past and current earnings about future earnings, as measured by future earnings response coefficient (future earnings response coefficient) by entering the control variable persistence of earnings, Opportunities Growing, Capital Structure, and Size of Income Smoothing Perusahaan.Penulis measure with a negative correlation Proxy changes Discretionary Income, by applying the model Kothari (2005) and Kaznik (1999) in calculating the discretionary accrual proxy. This study used the approach Collins et at (1994) which has been studied again by Tucker and Zarowin (2006). This study used samples of 200 companies listed in Indonesia Stock Exchange during the period of study in 2003-2006 with the period of observation, selected years 2001-2009 pusposive sampling method and the method used is multiple regression (multiple regression). The results of this study indicate that income smoothing is not significant can not increase future earnings infotmation content properly through the method of Kothari (2005) in the calculation dicretionary proxy in the application of accrual and discretionary accrual proxy through Kaznik method (1999) have a tendency to increase the information content of future earnings although not significantly nilainya.Untuk testing of control variables, for the first regression model Kothari (2005) only the control variables of Capital Structure (Debt To Equity Ratio) and Company Size (Size), which can provide a positive influence but its value is not significant to future earnings informativeness.For the second regression equation for Model Kaznik (1999) only variable Company Size (Size) only a positive effect on future earnings informativeness but the value is not significant.