Aktivitas antioksidan enkapsulasi nano kitosan ekstrak daun serai dapur
L atar Belakang: Daun serai dapur memiliki senyawa aktif dengan aktivitas antioksidan seperti flavonoid, fenolik dan tanin. Untuk meningkatkan stabilitas dan penyerapan senyawa aktif, maka dilakukan enkapsulasi dengan polimer alami berupa kitosan kumbang tanduk (Xylotrupes Gideon L.) dengan metode gelasi ionik menghasilkan partikel dalam ukuran lebih kecil Tujuan: Untuk mengetahui aktivitas penjeratan dan antioksidan dari enkapsulasi kitosan beberapa perbandingan kitosan dan STPP dalam mempengaruhi viabilitas dan produksi ROS fibroblas Metode: Penelitian terbagi menjadi 4 kelompok dengan perbandingan kitosan dan STPP 1 : 1, 1 : 0,9, 1 : 0,8, 1 : 0,7. Aktivitas antioksidan diuji dengan metode DPPH (2,2-difenil-2-pikrilhidrazil). Uji penjeratan menggunakan spektrofotometer pada panjang gelombang 416 nm. pengujian ROS dilakukan dengan pewarnaan fluoresens H2DCFDA, sedangkan viabilitas dilakukan menggunakan CCK-8 pada panjang gelombang 450 nm. Hasil: Pada uji aktivitas antioksidan dan penjeratan terbaik pada perbandingan kitosan dan STPP yaitu 1 : 0,7 dengan penjeratan 85,28% dan IC50 sebesar 55,40 ppm, mampu menurunkan produksi ROS sebesar 28,78% dengan daya viabilitas sebesar 94,12%. Kesimpulan: Enkapsulasi ekstrak daun serai dapur dengan kitosan memiliki daya penjeratan dan aktivitas antioksidan terbaik dalam menurunkan produksi ROS dan meningkatkan daya viabilitas pada perbandingan kitosan STPP yaitu 1 : 0,7.
B ackground: Lemongrass leaves have active compounds with antioxidant activity such as flavonoids, phenolics and tannins. To increase the stability and absorption of active compounds, encapsulation is carried out with natural polymers in the form of horn beetle chitosan (Xylotrupes Gideon L.) using the ionic gelation method to produce particles in smaller sizes. in influencing fibroblast viability and ROS production Method: The study was divided into 4 groups with a ratio of chitosan and STPP 1 : 1, 1 : 0.9, 1 : 0.8, 1 : 0.7. Antioxidant activity was tested using the DPPH (2,2-diphenyl-2-picrylhidrazyl) method. Entrapment test using a spectrophotometer at a wavelength of 416 nm. ROS testing was performed by H2DCFDA fluorescent staining, while viability was performed using CCK-8 at a wavelength of 450 nm. Results: In the best antioxidant activity and entrapment tests on the ratio of chitosan and STPP, namely 1: 0.7 with 85.28% entrapment and IC50 of 55.40 ppm, it was able to reduce ROS production by 28.78% with a viability of 94.12 %. Conclusion: Encapsulation of citronella leaf extract with chitosan has the best entrapment and antioxidant activity in reducing ROS production and increasing viability in the STPP chitosan ratio of 1: 0.7.