Pengaruh nano kitosan kumbang tanduk (xylotrupes gldeon) terhadap viabilitas fibroblas
K itosan merupakan amina polisakarida yang dapat ditemukan pada kumbang tanduk Xylotrupes gideon yaitu serangga yang dapat merusak tanaman pucuk pohon kelapa, dengan kandungan kitosan sebesar 48,32% lebih tinggi dibandingkan dengan kitosan pada udang. Modifikasi fisik kitosan menjadi nanopartikel dapat meningkatkan aktifitas kitosan menjadi lebih baik. Suatu bahan material alam yang dapat digunakan dalam bidang kedokteran gigi adalah dapat diterima oleh sel tubuh salah satunya fibroblas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh nano kitosan pada deraj at deasetilasi dan konsentrasi berbeda terhadap viabilitas fibroblas. Pengujian pengaruh nano kitosan terhadap viabilitas fibroblas terbagi menjadi empat kelompok yaitu, nano kitosan konsentrasi 5%, 10%, 15%, dan kelompok kontrol. Viabilitas fibroblas diukur menggunakan microplate reader pada panjang gelombang 450nm. Hasil penelitian memperlihatkan pemberian nano kitosan derajat deasetilasi 85% pada konsentrasi 5%, 10%, dan 15% mampu mempengaruhi viabilitas, dengan meningkatkan densitas fibroblas sebesar 5.67%, 26.67%, dan 37.93% sedangkan nano kitosan derajat deasetilasi 93% dapat meningkatkan densitas fibroblas sebesar 41.13%, 28.56%, 18.13% dibandingkan dengan tanpa pemberian nano kitosan. Hasil penelitian memperlihatkan nano kitosan mampu mempengaruhi viabilitas sel ditunjukkan dengan meningkatknya densitas fibroblas, dengan nilai densitas tertinggi pada nano kitosan derajat deasetilasi 85% pada konsentrasi 15% sedangkan nano kitosan derajat deasetilasi 93% pada konsentrasi 5%.
C hitosan is amina polysaccharide that is found in Xylotrupes gideon (a type of beetle that is prone to be a parasite of palm trees), would be able to produce 48.32% more chitosan than those that found in shrimp. Physical modification of the chitosan to nanoparticles would increase the chitosan activity and would provide better result. One of the prerequisites of implementation of natural elements in dentistry is that they ought to be received well by the body cells; one of them is fibroblast. This research focuses on the effect of different concentration and degree of deacetylation of nano chitosan on the viability of fibroblast. Concentrations of nanochitosan are divided into 4: 5%, 10%, 15%, and group control. Fibroblast viability would be measured by microplate reader with frequency of 450nm. Nano chitosan degree of deacetylation 93% whose concentrations are 5%, 10%, and 15% are able to affect fibroblast viability by increasing the density by 5.67%, 26.67%, 37.93% and nano chitosan degree of deacetylation 85% are able to affect fibroblast viability by increasing the density by 41.13%, 28.56%, 18.13% compared to those without nano chitosan. The results shows that nanochitosan are able to increase the cell’s viability as shown in the increase of the fibroblast’ density where the highest increase achieved through the addition of nanochitosan degree of deacetylation 93% with 5% concentration and nanochitosan degree of deacetylation 85% with 15% concentration.