DETAIL KOLEKSI

Efektifitas tiga bahan irigasi akhir pada pembersihan kalsium hidroksida terhadap kerapatan apikal obturasi siler biokeramik penelitian ex vivo : Kajian terhadap bahan irigasi naocl 2,5%, EDTA 17% dan kitosan-asetat 0,2%


Oleh : Chandra Kristopano

Info Katalog

Nomor Panggil : 617.634 2 CHA e

Penerbit : FKG - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2023

Pembimbing 1 : Tien Suwartini

Subyek : Dentistry - Endodontists

Kata Kunci : chitosan acetate, EDTA, bioceramic sealer, Ca(OH)2, apical seal

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2023_TA_SKG_040001900036_Halaman-Judul.pdf 11
2. 2023_TA_SKG_040001900036_Lembaran-Pengesahan.pdf 3
3. 2023_TA_SKG_040001900036_Bab-1_Pendahuluan.pdf 4
4. 2023_TA_SKG_040001900036_Bab-2_Tinjauan-Pustaka.pdf 9
5. 2023_TA_SKG_040001900036_Bab-3_Kerangka-Teori,Konsep,-dan-Hipotesis.pdf 4
6. 2023_TA_SKG_040001900036_Bab-4_Metode-Penelitian.pdf 19
7. 2023_TA_SKG_040001900036_Bab-5_Hasil-Penelitian.pdf 3
8. 2023_TA_SKG_040001900036_Bab-6_Pembahasan.pdf 6
9. 2023_TA_SKG_040001900036_Bab-7_Kesimpulan-dan-Saran.pdf 1
10. 2023_TA_SKG_040001900036_Daftar-Pustaka.pdf 7
11. 2023_TA_SKG_040001900036_Lampiran.pdf 33

L atar belakang: Obturasi merupakan tahap penting dalam perawatan saluran akar. Obturasi harus menghasilkan penutupan saluran akar yang rapat dan menghilangkan semua jalur hubungan baik ke apikal maupun koronal. Residu intramedikamen kalsium hidroksida yang tertinggal dapat menghalangi penetrasi siler endodontik, dan mengakibatkan kebocoran apikal. Kitosan asetat 0,2% telah terbukti mempunyai efek antibakteri dan dapat menghilangkan smear layer. Tujuan: Untuk mengetahui perbedaan efektifitas jenis irigasi akhir terhadap kerapatan apikal obturasi siler biokeramik setelah pembersihan intramedikamen kalsium hidroksida. Metode: Penelitian dilakukan pada sampel gigi-gigi premolar satu bawah yang telah dipreparasi dan diisi pasta intramedikamen kalsium hidroksida. Satu minggu kemudian dilakukan pembersihan kalsium hidoksida dengan NaOCl. Sampel di bagi menjadi 3 kelompok berdasarkan bahan irigasi akhir sebelum obturasi: kelompok 1diirigasi dengan NaOCl 2,5%, kelompok 2 dengan EDTA 17%, kelompok 3 dengan kitosan asetat 0,2%. Seluruh sampel diobturasi menggunakan teknik single cone dan siler bioseramik, kemudian direndam dalam Indiana ink . Kebocoran apical diukur berdasarkan penetrasi terdalam zat pewarna ke dalam saluran akar. Hasil Penelitian: Nilai kebocoran apikal terkecil adalah kelompok irigasi akhir dengan Kitosan Asetat 0,2 %, nilai kebocoran apical kelompok NaOCl 2,5% sama dengan EDTA 17%, namun secara statistik tidak ada perbedaan yang bermakna di antara ketiga kelompok penelitian. Kesimpulan: Tidak terdapat perbedaan efektifitas irigasi akhir antara EDTA 17% dan kitosan-asetat 0,2 % terhadap kerapatan apikal obturasi siler biokeramik setelah pembersihan kalsium hidroksida. Kitosan asetat 0,2% dapat dijadikan alternatif sebagai bahan irigasi akhir saluran akar pasca pemberian intramedikamen kalsium hidroksida, pada obturasi menggunakan siler bioseramik.

O bturation is an important step in root canal treatment. Obturation has to result in a tight root canal closure and eliminate all apical and coronal connection pathways. Calcium hydroxide intramedicament residue left behind may interfere the endodotic sealer penetration, and cause an apikal leakage. Chitosan acetate 0,2% has been shown to have antibacterial effects and can remove smear layer. Objective: To determine the effectiveness of different types of final irrigation on the apical seal of bioceramic sealer oburation after calcium hydroxide intramedicament cleanig. Method: The study is performed on a sample of lower first premolar teeth that have been prepared and filled with calcium hydroxide intramedicament paste. One week later, calcium hydroxide removal is performing with NaOCl. The samples were divided into 3 groups based on the final irrigation material before obturation: group 1 was irrigated with 2.5% NaOCl, group 2 with 17% EDTA, group 3 with 0.2% chitosan acetate. All samples have been obturated using the single cone technique and bioceramic sealer, then immersed in Indiana ink. Apical leakage was measured based on the deepest penetration of the dye into the root canal. Results: The smallest apical leakage value was the final irrigation group with 0.2% Chitosan Acetate, the apical leakage value of the 2.5% NaOCl group was the same as 17% EDTA, but there was no statistically significant difference between the three study groups. Conclusion: There is no difference in the effectiveness of final irrigation between EDTA 17% and chitosan-acetate 0.2% on the apical seal of bioceramic sealer obturation after calcium hydroxide removal. Chitosan-acetate 0.2% can be used as an alternative as a final irrigation material for root canals after calcium hydroxide intramedicament, in obturation using bioceramic sealers.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?