Rancangan pengaturan parameter mesin tenun dengan metode taguchi untuk menigkatkan availibility mesin tenun pada weaving division PT. Kurabo Manunggal Textille Industries (KUMATEX)
P T. Kurabo Manunggal Textile Industries (Kumatex) merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang tekstil. Persaingan di industri tekstil mengharuskan PT. Kumatex melakukan kegiatan produksi dengan efektif dan efisien. Namun dalam upaya tersebut, terdapat tantangan dan hambatan yang dihadapi perusahaan, salah satunya adalah faktor mesin. Breakdown mesin tenun yang sering terjadi menyebabkan terganggunya kegiatan produksi. Berdasarkan Laporan Harian Kerja Maintenance 2014, breakdown mesin tenun paling sering terjadi akibat weft miss, dimana hal ini disebabkan oleh benang pakan (weft) yang mengalami penurunan kualitas (kerusakan) akibat setting parameter mesin yang tidak tepat. Penelitian ini bertujuan untuk mengurangi frekuensi breakdown mesin tenun akibat weft miss sehingga meningkatkan availability mesin tenun. Setting parameter mesin tenun yang dilakukan dengan menggunakan pendekatan metode Taguchi. Dalam tahap penentuan faktor us Analysis dengan tools Fault Tree Analysis, diperoleh parameter mesin tenun yang berpengaruh terjadinya weft miss. Berdasarkan failure mode and effect analysis, diperoloh parameter mesin tenun yang berpengaruh signifikan terrhadap terjadinya weft miss, yang adalah parameter tekanan angin, tinggi pembukaan sisir, dan waktu pembukaan angin. Terdapat sembilan skenario eksperimen Taguchi yang dilakukan untuk jenis kain TR30685. Eksperimen dilakukan dengan menggunakan data historis Laporan Harian Kerja Maintenance 2014. Skenario terbaik dihasilkan dengan setting parameter tekanan angin sebesar 4.2 kgf/cm2, tinggi pembukaan sisir sebesar 115 mm, dan waktu pembukaan angin ketika mesin berotasi pada sudut 90°. Hasil skenario ini adalah peningkatan availability mesin JAT 500 sebesar 1.27% dan untuk JAT 600 sebesar 0.94%.
P T. Kurabo Manunggal Textile Industries (Kumatex) is one of the companies engaged in the field of textiles. Competition in the textile industry requires PT. Kumatex performs production activities effectively and efficiently. But in these efforts, there are challenges and obstacles facing the company, one of which is the engine factor. Breakdown of the weaving machine that often occurs causes disruption of production activities. Based on the Maintenance Maintenance 2014 Work Report, weaving missile breakdown is most common due to weft miss, which is caused by the weft which has decreased quality due to improper engine parameter setting. This study aims to reduce the frequency of breakdown of weaving machines due to weft miss, thus increasing the availability of weaving machines. Setting the parameters of the weaving machine made using the Taguchi method approach. In the determination phase of factor us Analysis with tools Fault Tree Analysis, obtained the weaving machine parameters that affect the occurrence of weft miss. Based on the failure mode and effect analysis, we are affected by the parameters of the weaving machine which has a significant effect on the occurrence of weft miss, which is the wind pressure parameter, the height of the comb opening, and the wind opening time. There are nine scenarios of the Taguchi experiment carried out for this type of fabric TR30685. The experiments were performed using the historical data of the 2014 Maintenance Work Report 2014. The best scenario was generated by setting the wind pressure parameters of 4.2 kgf / cm2, 115 mm of combing height, and wind opening time when the engine rotated at an angle of 90 °. The result of this scenario is the increase of JAT 500 engine availability by 1,27% and for JAT 600 equal to 0,94%.