Analisis neraca air di daerah aliran sungai Cisadane
D aerah Aliran Sungai (DAS) Cisadane berasal dari Taman Nasional GunungGede Pangrango (TNGGP) dan Taman Nasional Halimun Salak (TNGHS). Aliransungai Cisadane mengalir sejauh 1.047 Km dan Luas DAS Cisadane mencapai1.343,77 Km2 dari kawasan hulu hingga hilir. DAS Cisadane merupakan salahsatu DAS yang memiliki pengaruh cukup besar untuk memenuhi kebutuhan air diTangerang dan Bogor. Perubahan penggunaan lahan di DAS Cisadanemengakibatkan berkurangnya daerah resapan air. Daerah resapan memiliki fungsiuntuk menangkap, menyimpan dan mengalirkan air melalui badan sungai menujulaut. Wilayah Bogor dan Tangerang merupakan daerah penyangga bagi DKIJakarta, selain wilayahnya berbatasan langsung dengan Ibukota Jakarta, jugasarana dan prasarana lalu lintas yang memadai menjadi daya tarik wilayah bogordan tangerang sehingga kegiatan industry, permukiman, perdagangan dan jasadari Jakarta beralih ke daerah Tangerang dan Bogor. Perkembangan pendudukyang semakin meningkat maka semakin meningkatnya kebutuhan air di daerahTangerang sehingga untuk memenuhi kebutuhan air tersebut maka diperlukanpersediaan air yang cukup. Dengan mengetahui debit aliran sungai menjadi besardan mengecil pada suatu waktu dan daerah tertentu dibutuhkan konsep neracasumber daya air yang meliputi dua unsur utama yaitu ketersediaan dan kebutuhanair dalam suatu Daerah Aliran Sungai (DAS). Dengan membagi DAS menjadi 3bagian hulu, tengah dan hilir. Maka dari hasil perhitungan neraca air dapatmengetahui bagian mana yang terjadi surplus dan defisit air. Apabila terjadidefisit air maka harus ditindak lanjuti yaitu menganalisis sulusi teknologi yangdigunakan untuk mengatasi masalah defisit air yang terjadi. Dengan adanyateknologi diharapkan dapat memenuhi kebutuhan air pada DAS Cisadane.