Usulan peningkatan kualitas produk keramik tipe sx pada plant 3 dengan menggunakan metode taguchi di PT. Angsa Daya
P T. Angsa Daya merupakan perusahaan yang bergerak di bidang industri keramik. Produk yang diteliti pada penelitian ini adalah keramik lantai tipe SX dengan ukuran 40x40cm2 yang diproduksi di lantai produksi Plant 3. Hasil produksi keramik pada PT. Angsa Daya dikategorikan menjadi beberapa tipe, yaitu keramik Kualitas 1 (KW1), KW2, KW3, KW4, dan KW5. Penentuan kategori tersebut dilakukan setelah keramik selesai diproduksi dan diinspeksi. Keramik dengan kualitas terbaik akan dikategorikan sebagai keramik KW1, dimana keramik tersebut juga memiliki harga jual paling tinggi. PT. Angsa Daya menetapkan target produksi untuk keramik KW1 adalah berjumlah 80% dari hasil keseluruhan proses produksi. Penelitian dilakukan berdasarkan data produksi periode Juni hingga Agustus 2013, dimana .didapatkan rata-rata jumlah produksi keramik tipe SX KW1 adalah 66,8%. Adanya cacat pada hasil produksi membuat kapasitas produksi keramik KW1 menurun. Tujuan dari penelitian ini adalah memberikan usulan untuk meningkatkan kualitas keramik Tipe SX. Jenis cacat dominan yang terjadi adalah cacat Calibro, yang merupakan jenis kecacatan yang disebabkan adanya penyimpangan ukuran keramik dengan standar. Kualifikasi nilai penyimpangan ukuran keramik untuk Kualitas KW1 adalah 0-1mm. Dari tabel Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) didapatkan penyebab masalah potensial adalah tidak adanya acuan setting mesin kiln. Pada penelitian ini dilakukan eksperimen untuk mendapatIcan setting mesin kiln yang optimal dengan menggunakan metode Taguchi. Dari hasil eksperimen didapatkan setting mesin Kiln yang optimal adalah faktor temperatur 1100°C, tekanan gas atas 55 Bar, tekanan gas bawah 55 Bar, dan tekanan angin 32 Bar. Dari basil Analisa Varians (ANOVA) faktor yang memberi pengaruh secara signifikan adalah tekanan gas bawah dan tekanan angin. Setelah melakukan percobaan konfirmasi didapatkan rata-rata penyimpangan ukuran keramik adalah 0,9mm. Dan dengan menghitung Taguchi Loss Function didapatkan penurunan kerugian perusahaan sebelum dan sesudah melakukan eksperimen sebesar Rp304.667,67 dengan asumsi biaya produksi adalah Rp1.000.000,00.
P T. Angsa Daya is a company engaged in the ceramic industry. The product studied in this study is SX type floor tiles with a size of 40x40cm2 which are produced on the production floor of Plant 3. The results of ceramic production at PT. Goose Daya is categorized into several types, namely ceramics of Quality 1 (KW1), KW2, KW3, KW4, and KW5. The determination of the category is carried out after the ceramics have been produced and inspected. Ceramics with the best quality will be categorized as KW1 ceramics, where these ceramics also have the highest selling price. PT. Angsa Daya has set a production target for KW1 ceramics which is 80% of the total production process. The research was conducted based on production data from June to August 2013, where the average production of SX KW1 type ceramics was 66.8%. The existence of a defect in the production results in a decrease in the production capacity of KW1 ceramics. The purpose of this study is to provide a proposal to improve the quality of SX type ceramics. The dominant type of defect that occurs is the Calibro defect, which is a type of defect caused by deviations from the ceramic size with the standard. The qualifying ceramic size deviation value for Quality KW1 is 0-1mm. From the Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) table, it is found that the cause of the potential problem is the absence of a reference to the kiln machine setting. In this study, an experiment was conducted to obtain the optimal setting of the kiln machine using the Taguchi method. From the experimental results, it is found that the optimal Kiln engine setting is a temperature factor of 1100°C, the upper gas pressure is 55 Bar, the lower gas pressure is 55 Bar, and the wind pressure is 32 Bar. From the results of Analysis of Variance (ANOVA) the factors that have a significant influence are bottom gas pressure and wind pressure. After conducting a confirmation experiment, it was found that the average deviation of the ceramic size was 0.9mm. And by calculating the Taguchi Loss Function, the company's loss reduction before and after conducting the experiment was Rp. 304,667.67 with the assumption that the production cost was Rp. 1,000,000.00.