Analisis struktur pasar industri properti di Indonesia periode 2004-2009
P enelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis struktur pasar danperilaku industri Properti di Indonesia, serta peranannya terhadapperekonomian diIndonesia. Periodenya dimulai dari tahun 2004 sampai dengan 2009. Alat analisisyang digunakan adalah Concentration Ratio dan Indeks Hirschman-Herfindahl. Datayang didapat berdasarkan tahun, diperoleh dari instansi terkait.Berdasarkan hasil pengolahan data didapatkan hasil rata-rata concentrationrationya tiap tahun lebih dari 30 % dan Indeks Hirschman-Herfindahl berada disekitar 0,1. Hal ini menunjukan bahwa struktur pasar merupakan oligopoli ketat danterkonsentrasi ketat. Perilaku industri Properti dilihat dari strategi produk,lokasi,fasilitas, promosi,danharga yang masing-masing memberikan efek yang berbedatergantung dari pilihan strategi yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan.Dengan meningkatnya jumlah perusahaan tiap tahunnya makamenggambarkan bahwa industry properti di Indonesia tidak memiliki hambatanmasuk yang terlalutinggi. Salah satu saran yang didapat dari penelitian ini adalahPemerintah harus membenahi aturan dan birokrasi kepemilikan tanah atau rumah agardapatmenarik investor asing untuk menginvestasikan dananya pada industry propertiIndonesia serta KPPU ikut mengawasi pasar industry properti agar tidak menjuruspada persaingan usaha yang tidak sehat.
T his study aims to identify and analyze the market structure and conductofproperty industry in Indonesia, as well as its role in the absorption of economic inIndonesian. Period commencing from the year 2004 to 2009. The analytical tool usedis the Concentration Ratio and the Herfindahl-Hirschman Index. The data wereobtained by year, obtained from the relevant authorities.Based on the results of data processing showed an average concentration ratioeach year more than 30% and the Hirschman-Herfindahl Index was around 0.1. Thisshows that the tight oligopoly market structure is tight and concentrated. Conductseen fromproperty industry product strategy, location, facilities, promotion, andpricing of each give a different effect depending on the choice of strategiesundertaken by companies.With the increasing number of companies every year then illustrates that theproperty industry in Indonesia hasn't barriers to entry are too high .One of thesuggestions obtained from this study is that Goverment must amend the rules andbureautic ownership of land or houses in order to attract foreign investors to investfunds of property industry in Indonesia, KPPU as well as participate in supervisingindustrial property market in order not to lead to unhealthy competition.