Batasan dan pengaturan pengecualian waralaba dalam hukum persaingan usaha (studi perbandingan indonesia dan australia)
Penerbit : FH - Usakti
Kota Terbit : Jakarta
Tahun Terbit : 2025
Pembimbing 1 : Anna Maria Tri Anggraini
Kata Kunci : Exemptions, Franchise, Supervisory Authority, Competition Law, Comparative Law
Status Posting : Published
Status : Lengkap
| No. | Nama File | Hal. | Link |
|---|---|---|---|
| 1. | 2025_SK_SHK_010002100011_Halaman-Judul.pdf | 12 | |
| 2. | 2025_SK_SHK_010002100011_Surat-Pernyataan-Revisi-Terakhir.pdf | 1 | |
| 3. | 2025_SK_SHK_010002100011_Surat-Hasil-Similaritas.pdf | 1 | |
| 4. | 2025_SK_SHK_010002100011_Halaman-Pernyataan-Persetujuan-Publikasi-Tugas-Akhir-untuk-Kepentingan-Akademis.pdf | 1 | |
| 5. | 2025_SK_SHK_010002100011_Lembar-Pengesahan.pdf | 1 | |
| 6. | 2025_SK_SHK_010002100011_Pernyataan-Orisinalitas.pdf | 1 | |
| 7. | 2025_SK_SHK_010002100011_Formulir-Persetujuan-Publikasi-Karya-Ilmiah.pdf | 1 | |
| 8. | 2025_SK_SHK_010002100011_Bab-1.pdf | 19 | |
| 9. | 2025_SK_SHK_010002100011_Bab-2.pdf | 29 |
|
| 10. | 2025_SK_SHK_010002100011_Bab-3.pdf | 23 |
|
| 11. | 2025_SK_SHK_010002100011_Bab-4.pdf |
|
|
| 12. | 2025_SK_SHK_010002100011_Bab-5.pdf | 3 | |
| 13. | 2025_SK_SHK_010002100011_Daftar-Pustaka.pdf | 8 | |
| 14. | 2025_SK_SHK_010002100011_Lampiran.pdf |
|
P esatnya perkembangan waralaba dan kontribusinya yang cukup besar terhadap perekonomian nasional mendorong pemerintah untuk memberikan ruang dalam bentuk pengecualian terhadap berlakunya peraturan persaingan usaha. namun, dalam praktiknya, pengecualian ini justru dapat menimbulkan risiko terjadinya persaingan usaha yang tidak sehat. sehingga rumusan permasalahan yang diangkat di dalam penelitian ini adalah terkait bagaimana batasan dan pengaturan pengecualian waralaba menurut hukum persaingan usaha di indonesia dan australia. selain itu juga mengenai bagaimana peran kppu dan accc sebagai lembaga pengawas, dalam melakukan pengawasan terhadap waralaba yang berpotensi melakukan praktik monopoli atau persaingan usaha tidak sehat sehingga tidak dapat dikecualikan. untuk menjawab kedua permasalahan tersebut, metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan tipe penelitian normatif dengan bersifat deskriptif, dan menggunakan data primer serta sekunder yang kemudian diolah menggunakan metode kualitatif. kemudian penarikan kesimpulan dari penelitian ini akan dilakukan dengan metode induktif. hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa pengecualian terhadap waralaba, baik di indonesia maupun australia, tidak dapat diterapkan secara mutlak. lembaga pengawas persaingan usaha masing-masing negara perlu mempertimbangkan melalui berbagai kriteria batasan terkait dampak kegiatan usaha waralaba terhadap persaingan, serta isi dari perjanjian waralaba itu sendiri. para pelaku usaha waralaba juga perlu memahami secara jelas bahwa kegiatan usaha mereka harus tetap mengikuti kaidah dan ketentuan sebagaimana yang diamanatkan oleh undang-undang.
T he rapid growth of franchising and its significant contribution to the national economy have encouraged the government to provide exemptions from the application of competition law. however, practically, such exemptions may pose a risk of unfair business competition. this study examines the scope and regulation of franchise exemptions under competition law in indonesia and australia, as well as the role of the kppu and accc as supervisory authorities in overseeing franchise businesses that potentially engage in monopolistic practices or unfair competition, which should not be exempted. this research adopts a normative legal approach with a descriptive method, utilizing both primary and secondary data analyzed through qualitative methods. the conclusion is drawn using an inductive approach. the findings show that franchise exemptions, both in indonesia and australia, cannot be applied without limitations. competition supervisory authorities in each country must consider various limiting criteria, including the impact of franchise business activities on market competition and the content of franchise agreements. franchise business actors must also clearly understand that their operations remain subject to the principles and provisions mandated by law.