Perancangan taman budaya di Kabupaten Sleman dengan pendekatan arsitektur konstekstual
S leman merupakan salah satu Kabupaten yang berada di Daerah Istimewa Yogyakarta. Ibu Kota dari Kabupaten Sleman berada di Kapanewon Sleman. Kabupaten Sleman memiliki budaya yang tercermin dari tata budaya. Tata budaya tersebut merupakan kearifan lokal yang ada di Kabupaten Sleman yang menjadi pedoman hidup masyarakat. Dalam pengembangan wilayah Sleman Tengah terkait pengembangan kebudayaan yang ada di masyarakat, Pemerintah Kabupaten Sleman berupaya untuk membangun suatu taman budaya yang berada di desa Pandowoharjo Sleman. Taman Budaya merupakan fasilitas rekreasi dan sekaligus sebagai wadah kegiatan seni dan budaya yang mempertimbangkan lingkungan sebagai pendukung penciptaan suasana yang rekreatif baik pada karakter ruang luar maupun ruang di dalam bangunan. Melihat budaya Kabupaten Sleman yang memiliki karakter yang sangat kuat dan memiliki seni yang kental akan budaya Jawa, membentuk identitas yang memiliki ciri khas sehingga menjadi suatu potensi yang harus dipertahankan dalam perkembangan secara modern. oleh karena itu, Tema atau pendekatan yang digunakan dalam Perancangan Taman Budaya ini adalah pendekatan Arsitektur Kontekstual. Perancangan Taman Budaya di Sleman dengan luas tapak sebesar 2.2 Ha. Dengan menerapkan visual arsitektur yang kental akan karakter budaya lokal Jawa sekaligus memberikan visual modern dari segi bentuk tampak bangunan maupun ruang, maka diharapkan perancangan ini dapat menjembatani antara budaya lokal dengan perkembangan teknologi. . Perancangan Taman Budaya ini juga dapat mewadahi dan memfasilitasi kegiatan seni kepada masyarakat Kabupaten Sleman dan seluruh Indonesia yang mempertimbangkan lingkungan sebagai pendukung penciptaan suasana yang rekreatif baik pada karakter ruang luar maupun ruang di dalam bangunan. Adapun metode yang digunakan dalam Laporan Perancangan Tugas akhir ini yaitu : 1) Studi Literatur, 2) Studi Banding, dan 3) Studi Lapangan. Dari metode-metode yang digunakan bertujuan untuk menerapkan visual arsitektur yang kental akan karakter budaya lokal Jawa sekaligus memberikan visual kontemporer dari segi bentuk tampak bangunan maupun ruang, maka diharapkan perancangan ini dapat menjembatani antara budaya lokal dengan perkembangan teknologi dan arsitektur kontemporer sehingga terciptanya desain Tugas Akhir yang berjudul “PERANCANGAN TAMAN BUDAYA DI KABUPATEN SLEMAN DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR KONTEKSTUAL.â€
S leman is one of the regencies in the Special Region of Yogyakarta. The capital of Sleman Regency is in Kapanewon Sleman. Sleman Regency has a culture that is reflected in the cultural order. The cultural order is local wisdom in Sleman Regency which is the way of life for the community. In developing the Sleman Tengah region related to the development of culture in the community, the Sleman Regency Government is trying to build a cultural park located in the village of Pandowoharjo Sleman. Taman Budaya is a recreational facility as well as a place for arts and cultural activities that considers the environment as a support for creating a recreational atmosphere both in the character of the outdoor space and the space inside the building. Seeing the culture of Sleman Regency, which has a very strong character and has art that is thick with Javanese culture, forms an identity that has distinctive characteristics so that it becomes a potential that must be maintained in modern development. therefore, the theme or approach used in the Design of this Cultural Park is the Contextual Architecture approach. Designing a Cultural Park in Sleman with a site area of 2.2 Ha. By applying visual architecture that is thick with the character of local Javanese culture while providing modern visuals in terms of the appearance of buildings and spaces, it is hoped that this design can bridge local culture with technological developments and can also accommodate and facilitate art activities for the people of Sleman Regency and throughout Indonesia. which considers the environment as a supporter of creating a recreational atmosphere both in the character of the outdoor space and the space inside the building. The methods used in this final project proposal are: 1) Literature Study, 2) Comparative Study, and 3) Field Study. From the methods used, by applying architectural visuals that are strong in the character of local Javanese culture as well as providing contemporary visuals in terms of the appearance of buildings and spaces, it is hoped that this design can bridge the gap between local culture and contemporary technological and architectural developments so as to create a final project design that is entitled "CULTURAL PARK DESIGN IN SLEMAN REGENCY WITH A CONTEXTUAL ARCHITECTURAL APPROACH."