DETAIL KOLEKSI

Distribusi frekuensi trauma oklusi pada periodontitis kronis : Kajian pada kartu status pasien di klinik periodonti RSGM FKG Trisakti periode 2012- 2016


Oleh : Vanessa Adora

Info Katalog

Nomor Panggil : 617.632 VAN d

Penerbit : FKG - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2018

Pembimbing 1 : Jeti Erawati

Subyek : Gingival disease

Kata Kunci : periodontal disease, chronic periodontitis, occlusal trauma

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2018_TA_KG_040001400163_Halaman-judul.pdf
2. 2018_TA_KG_040001400163_Lembar-pengesahan.pdf -1
3. 2018_TA_KG_040001400163_Bab-1-Pendahuluan.pdf 6
4. 2018_TA_KG_040001400163_Bab-2-Tinjauan-pustaka.pdf 32
5. 2018_TA_KG_040001400163_Bab-3-Kerangka-teori.pdf
6. 2018_TA_KG_040001400163_Bab-4-Metode-penelitian.pdf -1
7. 2018_TA_KG_040001400163_Bab-5-Hasil-penelitian.pdf
8. 2018_TA_KG_040001400163_Bab-6-Pembahasan.pdf -1
9. 2018_TA_KG_040001400163_Bab-7-Kesimpulan-dan-saran.pdf
10. 2018_TA_KG_040001400163_Daftar-pustaka.pdf
11. 2018_TA_KG_040001400163_Lampiran.pdf

P enyakit periodontal adalah salah satu masalah kesehatan gigi dan mulut yang memiliki prevalensi cukup tinggi di Indonesia. Etiologi utama dari penyakit periodontal adalah plak. Periodontitis adalah suatu inflamasi pada jaringan periodontal yang disebabkan oleh plak yang ditandai dengan peradangan gingiva, hilangnya perlekatan jaringan ikat dan resorpsi tulang di sekitar akar gigi, yang pada akhimya dapat menyebabkan tanggalnya gigi. Trauma oklusi adalah faktor lokal fungsional yang memperberat terjadinya periodontitis. Trauma oklusi didefinisikan sebagai cedera pada jaringan periodontal akibat gaya oklusal berlebih yang sudah melebihi kapasitas reparatif jaringan periodontal. Tanda klinis dari trauma oklusi adalah resesi gingiva, abfraksi, kontak prematur, ketidakseimbangan rasio akar dan mahkota, meningkatnya mobilitas gigi, pelebaran ligamen periodontal, sakit saat mengunyah, dan fraktur akar atau mahkota. Pada gambaran radiografis dapat ditemukan resorpsi tulang vertikal, penebalan lamira dura di daerah apikal dan pelebaran ligamen periodontal. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui distribusi frekuensi trauma oklusi pada periodontitis kronis yang tercatat di kartu status pasien yang datang ke klinik Periodonti RSGM FKG Usakti. Penelitian ini merupakan penelitian observasional deskriptif dengan rancangan cross-sectional. Data yang diperoleh dari kartu status dicatat dan dikelompokkan dalam tabel kemudian dibuat analisis berdasarkan tabel tersebut. Dari 141 pasien yang datang ke klinik Periodonti RSGM Trisakti dengan kasus trauma oklusi, terhitung 277 gigi dan sebanyak 29 pasien yang mayoritas disebabkan oleh hambatan saat gerakan artikulasi ke depan.

P eriodontal disease is one of the most common dental problem in Indonesia. The main etiology of periodontal disease is plaque. Periodontitis is described as an inflammation of tissues surrounding the teeth caused by plaque, periodontitis involves progressive loss of the alveolar bone surrounding the teeth, and if left untreated, can lead to the loosening and subsequent loss of teeth. Occlusal trauma is considered as a risk factor of periodontitis. Occlusal trauma is defined as an injury to the periodontium caused by occlusal forces that exceed the reparative capacity of the attachment apparatus. Sign of occlusal trauma are gingival recession, abfraction, premature contact, tooth mobility, widening of the periodontal ligament, pain on chewing, root fracture, imbalance of crown-to- root-ratio. On the radiographic features can be found vertical bone resorption, thickening of lamina dura in the apical region and widening of periodontal ligaments. The purpose of this research is to determine the frequency distribution of occlusal trauma in chronic periodontitis based on patient’s medical record at periodontal clinic, RSGM Trisakti Faculty of Dentistry. The data which was obtained from clinical record are recorded and grouped in tables. From 141 patients who came to RSGM Trisakti with occlusal trauma, 277 teeth were involved and 29 patients who came mostly caused by blocking during the front articulation movement.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?