Optimasi kinerja simpang Jenderal Ahmad Yani Bekasi terhadap kawasan
K ota Bekasi adalah kota berpenduduk sekitar 2.431.480 jiwa dan merupakan kesepuluh besar kota dengan jumlah penduduk terbanyak di Indonesia (Wikipedia, 2018). Daerah yang mengalami kepadatan salsah satunya adalah Jalan Jend. Ahmad Yani yang merupakan jalur utama menuju Kota Bekasi dan persimpangan di Jalan Jend. Ahmad Yani yang mengalami kemacetan pada saat jam sibuk adalah simpang sekitar Bekasi Cyber Park (BCP) dan simpang Tol Bekasi Barat. Daerah ini sering terjadi kepadatan kendaraan karena perubahan karakteristik simpang akibat adanya Tol Becakayu. Daerah ini juga merupakan daerah niaga yang menimbulkan tarikan pergerakan transportasi, gangguan dari penyebrang jalan, angkutan umum yang berhenti, serta parkir pada badan jalan yang akhirnya mengakibatkan kendaraan yang melintas menurunkan kecepatan kendaraan dan berdampak pada timbulnya kemacetan. Tujuan penelitian ini adalah memberikan solusi/alternatif terbaik untuk mengoptimalkan kinerja antar simpang di koridor Jalan Jend. Ahmad Yani. Pada penelitian ini, penulis menggunakan software VISSIM ubtuk mensimulasi eksisting dan alternatif simpang. Hasil analisis kinerja simpang menggunakan software VISSIM didapatkan Level of service F pada peak hour siang dan peak hour sore. Selanjutnya dilakukan simulasi alternatif yaitu alternatif pertama optimasi lampu lalulintas dengan trial and error 4x, alternatif ke ]dua pengurangan fase dengan pengalihan arus, alternatif ketiga penambahan perlintasan tidak sebidang dan alternatif keempat merupakan gabungan dari alternatif kedua dengan alternatif ketiga. Dari keempat alternatif yang direncanakan, alternatif keempat mendapatkan hasil kinerja yang lebih baik dibandingkan alternatif pertama, alternatif kedua dan alternatif ketiga yaitu dengan Level of Service D pada peak hour Jumat sore dan untuk hari Sabtu, Level of service D pada peak hour Sabtu siang dan Level of service D pada peak hour sabtu sore. Hal ini dikarenakan alternatif keempat dapat mengurangi konflik pada simpang dan fase sinyal lalu lintas sehingga waktu hilang berkurang dan rasio hijau setiap fase bertambah.
B ekasi City is a city of about 2,431,480 people and is the tenth largest city with the largest population in Indonesia (Wikipedia, 2018). One area that is experiencing density is Jalan Jend. Ahmad Yani which is the main route to the city of Bekasi and the junction on Jalan Jend. Ahmad Yani who experiences traffic jams during peak hours is the intersection around Bekasi Cyber ​​Park (BCP) and the West Bekasi Toll intersection. This area often results in overcrowding due to changes in intersection characteristics due to the Becakayu Toll Road. This area is also a commercial area that causes a pull of transportation movement, disruption from crossing the road, public transportation that stops, and parking on the road body which eventually results in passing vehicles lowering vehicle speed and resulting in congestion. The purpose of this study is to provide the best solution / alternative to optimize performance between intersections in Jalan Jend corridor. Ahmad Yani. In this study, the authors used the VISSIM software to simulate existing and alternative intersections. The results of the analysis of the performance of intersections using VISSIM software obtained Level of service F at peak hour afternoon and afternoon peak hour. Then an alternative simulation is done, namely the first alternative of traffic light optimization with trial and error 4x, the second alternative is phase reduction with current diversion, the third alternative is adding a level crossing and the fourth alternative is a combination of the second alternative with the third alternative. Of the four alternatives planned, the fourth alternative gets better performance results than the first alternative, the second alternative and the third alternative, namely Level of Service D on Friday afternoon peak hours and for Saturdays, Level of service D on Saturday afternoon hours peak and Level of service D during peak hours Saturday afternoon. This is because the fourth alternative can reduce conflicts at the intersection and phase of the traffic signal so that the lost time decreases and the green ratio of each phase increases.