Studi laboratorium pengaruh selulosa pada kulit rotan terhadap rheology lumpur pemboran berbahan dasar air pada temperatur 80°f dan 200°f
L umpur pemboran merupakan salah satu yang sangat penting didalam pemboran sumur minyak. Lumpur pemboran mempunyai fungsi sebagai pembersihan dasar lubang dan proses pengangkatan cutting ke permukaan. Keberhasilan dari penggunaan lumpur pemboran ini dipengaruhi oleh penggunaan komposisi lumpur yang baik sehingga menghasilkan nilai rheology lumpur yang dapat digunakan dilapangan. Nilai rheology lumpur pemboran didapatkan dari pengujian laboratorium dengan batasan spesifikasi yang akan digunakan dilapangan. Maksud dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan kulit rotan sebagai aditif lumpur pemboran dengan menguji nilai funnel viscosity, plastic viscosity, yield point, gel strength, pH, filtration loss, dan mud cake dengan komposisi 0, 2, 4, 6, dan 8 gram pada temperatur 80ºF dan 200ºF. Penelitian dilakukan dengan menghaluskan kulit rotan menjadi bubuk dengan menggunakan alat food processor. Hasil dari bubuk kulit rotan akan dijadikan sebagai objek pada pembuatan sample lumpur dengan komposisi sebesar 0, 2, 4, 6 dan 8 gram, selain terdapat tambahan seperti air, bentonite, starch dan caustic soda pada pembuatan sampel tersebut. Ketika sampel sudah dibuat, maka dilakukan pengujian sifat fisik lumpur dan akan dilakukan analisis. Berdasarkan hasil penelitian dilaboratorium, nilai dari rheology lumpur pemboran mengalami kenaikkan setiap penambahan komposisi aditif kulit rotan. Nilai funnel viscosity yang didapat mengalami kenaikkan pada setiap penambahan komposisi aditif kulit rotan, pada temperatur 80°F yaitu 23,01 – 33,57 sec/quartz dan pada temperatur 200°F mendapat nilai 21,68 – 28,97 sec/quartz sedangkan untuk nilai dari plastic viscosity mengalami kenaikkan seiring ditambahkannya komposisi aditif yang digunakan, pada temperatur 80°F yaitu 10 – 15 cp, untuk temperatur 200°F mendapatkan nilai 8 – 12 cp. Nilai yield point mengalami kenaikkan pada kedua temperatur, untuk temperatur 80°F mendapatkan nilai 14 – 19 lb/100ft² dan pada temperatur 200°F mendapatkan nilai 12 – 17 lb/100ft². Nilai gel strength 10 detik pada temperatur 80°F dan 200°F secara berturut-turut adalah 7 – 11 lb/100ft² dan 5 – 8 lb/100ft², sedangkan untuk nilai gel strength 10 menit pada temperatur 80°F dan 200°F secara berturut-turut adalah 11 – 14 lb/100ft² dan 8 – 13 lb/100ft². Nilai filtration loss yang didapat pada temperatur 80°F dan 200°F secara berturut-turut adalah 5,6 – 3,5 ml dan 5,2 – 3,3 ml. Nilai dari filtration loss ini sangat berpengaruh terhadap hasil nilai dari ketebalan mud cake, dimana semakin kecil nilai filtration loss maka semakin kecil juga nilai dari mud cake. Nilai mud cake yang didapat pada temperatur 80°F dan 200°F secara berturut-turut adalah 5 – 3,5 mm dan 4 – 2,5 mm. Hasil penelitian pada Ph menunjukkan bahwa pada temperatur 80°F seluruh sampel lumpur bersifat basa yaitu dengan nilai 12 – 11, namun pada temperatur 200°F seluruh sampel lebih baik ditambahkan Ph Control lagi dikarenakan hasil yang didapat sangat mendekati sifat asam yang dimana sifat asam ini bisa mengakibatkan korosi pada peralatan pemboran. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa kulit rotan dapat digunakan pada lumpur pemboran karenakan hasil yang didapatkan memiliki nilai yang sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan, ini terjadi karena adanya kandungan selolusa sebesar 37,6% dan adanya kandungan elemen C dan O merupakan komponen pembentuk selulosa alami pada sampel tersebut.
D rilling mud is one of the most important things in oil well drilling. Drilling mud has the function of cleaning the bottom of the hole and lifting the cutting to the surface. The successful use of drilling mud is influenced by the use of a good mud composition so as to produce mud rheology values that can be used in the field. The rheology value of drilling mud is obtained from laboratory testing with specification limitations that will be used in the field. The purpose of this study is to determine the ability of rattan bark as a drilling mud additive by testing the value of funnel viscosity, plastic viscosity, yield point, gel strength, pH, filtration loss, and mud cake with a composition of 0, 2, 4, 6, and 8 grams at temperatures of 80ºF and 200ºF. The research was conducted by pulverizing the rattan bark into powder using a food processor. The results of the rattan bark powder will be used as an object in making mud samples with a composition of 0, 2, 4, 6 and 8 grams, besides there are additions such as water, bentonite, starch and caustic soda in making these samples. When the sample has been made, the physical properties of the mud are tested and analyzed. Based on the results of laboratory research, the value of drilling mud rheology increases with each addition of rattan bark additive composition. The funnel viscosity value obtained increases with each addition of rattan bark additive composition, at 80 ° F temperature is 23.01 - 33.57 sec/quartz and at 200 ° F temperature gets a value of 21.68 - 28.97 sec/quartz while for the value of plastic viscosity increases as the additive composition is used, at 80 ° F temperature is 10 - 15 cp, for 200 ° F temperature gets a value of 8 - 12 cp. The yield point value increased at both temperatures, for a temperature of 80 ° F getting a value of 14 - 19 lb/100ft² and at a temperature of 200 ° F getting a value of 12 - 17 lb/100ft². The 10-second gel strength values at 80°F and 200°F were 7-11 lb/100ft² and 5-8 lb/100ft², respectively, while the 10-minute gel strength values at 80°F and 200°F were 11-14 lb/100ft² and 8-13 lb/100ft², respectively. The filtration loss values obtained at 80°F and 200°F were 5.6 - 3.5 ml and 5.2 - 3.3 ml, respectively. The value of filtration loss is very influential on the results of the value of mud cake thickness, where the smaller the filtration loss value, the smaller the value of mud cake. The mud cake values obtained at 80°F and 200°F were 5 - 3.5 mm and 4 - 2.5 mm, respectively. The results of the research on Ph show that at a temperature of 80 ° F all mud samples are alkaline, namely with a value of 12 - 11, but at a temperature of 200 ° F all samples are better added pH Control again because the results obtained are very close to acidic properties where these acidic properties can cause corrosion of drilling equipment. Based on the results of the study, it shows that rattan bark can be used in drilling mud because the results obtained have values that are in accordance with predetermined specifications, this occurs because of the cellulose content of 37.6% and the content of C and O elements which are natural cellulose forming components in the sample.