Usulan model penyelarasan indikator kinerja divisi component operation melalui integrasi Prism dengan Balanced Ccorecard : studi kasus PT Trakindo Utama
P PT Trakindo Utama Divisi Component Operation adalah sebuah divisi yang bertanggung jawab untuk lini operasional dalam bisnis utama perusahaan. Divisi ini memiliki pekerjaan utama sebagai pusat perbaikan komponen untuk semua alat merek Caterpillar dan komponen unitnya. Sebagai bagian dari operasi perusahaan, divisi Komponen sering mengalami masalah oleh perubahan berbagai strategi yang dilakukan oleh perusahaan baik internal maupun eksternal. Peraturan pemerintah dalam hal ijin importasi untuk suku cadang alat berat sangat ketat sekarang dan jika tidak di perhatikan, sering membuat distribusi menjadi tertunda. mengakibatkan keterlambatan dalam proses pemeliharaan dan perbaikan komponen milik konsumen. Pasokan komponen dari pemasok lokal juga sering terkendala masalah karena komunikasi yang buruk dan kurangnya perencanaan yang tepat baik ke pemasok ma•apun mitra pengiriman sehingga membuat banyak proses terganggu. Masalah operasional ini belum terselesaikan karena indikator kinerja pada kerangka kerja Balanced Scorecard yang digunakan oleh perusahaan dalam memberikan gambaran ,kinerja seluruh lini operational divisi terutama divisi Component Operation belum mengakomodir indicator kinerja dari stakeholder secara menyeluruh seperti karyawan, pemerintah, dan pemasok, sehingga indikator kinerja yang ada belum selaras dengan situasi operasional di lapangan. Masalah ini mendorong penelitian untuk menemukan model peryelarasan indikator kineija yang dapat memecahkan masalah di divisi ini. Pendekatan PRISM digunakan untuk memperlihatkan indikator kinerja dari seluruh stakeholder operasional di divisi ini sehingga dinasiikan 39 KFi nam. indikator kinerja PIUSM diintegrasikan ke dalam kerangka indikator kinerja perusahaan saat ini yaitu Balanced Scorecard untuk melengkapi indikator yang sudah ada saat ini menjadi 67 KPI integrasi. Penyelarasan indikator memperoleh indikator kinerja sebanyak 57 KPI utama yang terdiri dari 10 KPI bersama, 4 KPI umum dan 43 KPI khusus. Dari evaluasi indikator dapat dianalisa bahwa indikator kinerja hasil penyelarasan bobot dari KPI per bagian sudah lebih merata disbanding indikator kinerja awal di maria pada indikator awal yaitu Balanced Scorecard, perspektif karyawan tidak memiliki indikator kinerja, sedangkan pada model penyelarasan indikator hasil integrasi Balanced Scoi ecui d dengan PRISM, perspektif karyawan kemudian memiliki indikator kinerja. Presentasi jumlah indikator perspektif karyawan dari 0% menjadi 23%. Bobot KPI dari perspektif pelanggan juga meningkat dari hanya 5% pada kerangka kinerja awal, meningkat bobot jumlah indikatornya menjadi 10% menggunakan kinerja model integrasi. Hal ini kemudian secara evaluasi dianggap lebih baik karena merepresentasikan seluruh elemen yang ada pada divisi Component Operation yaitu stakeholder
P PT Trakindo Utama Component Operation Division is a division that responsible for the operational lines in its major business. Component Operation division has a mainjob as a component repair centre for all Caterpillar and its unit component. As part of the company's operations, Component division often experience problems in various change of strategies undertaken by both internal and external company. Government regulations for importation heavy equipment spare parts are very strict now adays and often make distributions to be delayed. resulting delays in maintenance and repair process of components which belonging to the consumer. Supply of material from local suppliers also often constrained problems because of poor communication and lack of proper planning to make a lot of processes disturbed. This operational problems is common hapens because the Balanced Scorecard performance measurement, especially in the division Component Operation not accommodate operational performance measurement from their needs and contribution of stakeholders such as employees, government, an.d suppliers, so the absence of performance measurement indicators are aligned with the operational situation in the field. The problems in meauring performance of stakeholders who are not accommodated by the existing measurement system encourages research to find a modei that can solve measurement problems in this division. Performance prism approach used in order to capture the five sides of in operational stakeholders such as stakeholders needs, contribution, processes, strategies and capabilities that is expected to give satisfaction to all stakeholders in the operational activities of the business components. Performance PRISM candidates to be integrated into the company's performance measurement system as a function of the balanced scorecard KPI complements existing today with an additional KPI from PRISM approach. Analysis results obtained KPI of integration performance models as much as 57 key indicators consisting of 10 KPI shared, 4 Common KPI and 43 Specific KPI. From it's weight, each indicator was evenly distributed and there is a difference between Balanced Scorecard KPI compared with performance Integrated KPI, where in Component Operation's Balanced Scorecard, People perspectives are not measuring at all while an integrated performance measurement by adding PRISM inside it catch and measure people perspektive and weight it up to 23%. Weight of KPI from Customer perspective also increased from only by 5% using balanced scorecard measurement, increase to be 10% using integration model performance.