DETAIL KOLEKSI

Usulan penjadwalan komponen tower untuk meminimasi makespan menggunakan algoritma branch and bound da metode job splitting pada PT.Bukaka Teknik Utama Divisi Steel Tower


Oleh : Rio Ronald H.B,

Info Katalog

Penerbit : FTI - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2014

Pembimbing 1 : Sumiharni Batubara

Pembimbing 2 : Rahmi Maulidya

Subyek : Strategic planning

Kata Kunci : scheduling, hybrid flow shop, job splitting, branch and bound, unrelated parallel machine

Status Posting : Published

Status : Tidak Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2014_TA_STI_06309062_Halaman-Judul.pdf 5
2. 2014_TA_STI_06309062_Lembar-Pengesahan.pdf
3. 2014_TA_STI_06309062_Bab-1_Pendahuluan.pdf 4
4. 2014_TA_STI_06309062_Bab-2_Landasan-Teori.pdf
5. 2014_TA_STI_06309062_Bab-3_Metodologi-Penelitian.pdf
6. 2014_TA_STI_06309062_Bab-4_Pengumpulan-Data.pdf
7. 2014_TA_STI_06309062_Bab-5_Pengolahan-Data.pdf
8. 2014_TA_STI_06309062_Bab-6_Analisa-Hasil.pdf
9. 2014_TA_STI_06309062_Bab-7_Kesimpulan-dan-Saran.pdf
10. 2014_TA_STI_06309062_Daftar-Pustaka.pdf
11. 2014_TA_STI_06309062_Lampiran.pdf

P T. Bukaka Teknik Utama merupakan salah satu perusahaan maufaktur di Indonesia yang bergerak dalam bidang rekayasa produk. Salah satu divisi perusahaan ini adalah divisi steel tower yang memproduksi berbagai macam jenis menara baik telekomunikasi maupun transmisi listrik. Permasalahan yang sedang dihadapi pada lantai produksi adalah proses fabrikasi yang terlambat dikarenakan tidak teraturnya sistem penjadwalan yang terdapat pada perusahaan serta penggunaan sistem First Come First Serve yang memiliki waktu penyelesaian (makespan) yang tinggi. Flow machine yang terdapat pada perusahaan diklasifikasikan sebagai penjadwalan hybrid flow shop. Untuk dapat menyelesaikan permasalahan yang difokuskan pada tower telekomunikasi dengan spesifikasi 42 ML — TBI dengan jumlah unit yang diamati adalah 20 unit. Langkah pertama adalah melakukan identifikasi penjadwalan perusahaan dimana pada perusahaan menggunakan sistem segmentasi, setelah mengetahui penjadwalan perusahaan tahap berikutnya adalah mengidentifikasi kapasitas mesin yang digunakan untuk dapat memenuhi target produksi, kemudian melakukan perbaikan dalam identifikasi job yang digunakan serta penentuan banyaknya pengangkutan menggunakan MH, baik MH crane dan MH forklift. Penjadwalan job dilakukan dengan dua buah metode yaitu, metode job splitting dan algoritma branch and bound dimana untuk kedua metode ini menggunakan kriteria meminimasi makespan. Penggunaan metode job splitting dan branch and bound disesuaikan dengan karakterisitik mesin identical parallel machine dan identifikasi job yang terdapat pada perusahaan. Kemudian dari kedua metode tersebut dipilih metode yang memberikan efisiensi paling maksimal. Berdasarkan penelitian yang dilakukan,pada metode job splitting menghasilkan efisiensi waktu fabrikasi sebesar 11,60 % untuk lini siku, 4,90 % untuk lini plat dan 20,5 % untuk lini plat khusus, sedangkan pada metode branch and bound menghasilkan urutan —urutan job yang belum simultan, artinya job tersebut harus dijadwalkan secara manual ke dalam setiap mesin. Dengan menggunakan metode ini menghasilkan efisiensi sebesar 21,3% untuk lini siku , 11,7 % untuk lini plat dan 12,60 % untuk lini plat khusus. Berdasarkan hasil tersebut pada lini siku dan plat metode branch and bound memberikan hasil lebih baik, namun pada lini plat khusus metode job splitting memberikan hasil lebih optimal.

P T.Bukaka Teknik Utama is one of Indonesian local manufacturer that involves in engineering. One of it's division are manufacturing steel tower. This division produce various kind of steel tower including telecommuniaction tower and electrical transmission tower. One example of product that investigated ini this research is telecommunication tower in code 42ML-TBI, with total unit investigated is 20 pieces. The main problem that company face is the lateness in fabrication of the tower component because of the method that the company used to identify the job and the using of First Come First Serve (FCFS) without knowing which component is suitable to be produced first, makes completion time (makespan) of each tower become so highly late. The scheduling system at the company classified as Hybrid Flow Shop problem. To unsolve this problem, the first step is to ident the scheduling that company has, why it's late, then identify each machine to know it's production capacity to fulfill the target, and then makes improvement in identification of each job, and the last is to know how much time the material handling are used in each job. All of this are the requirement to improve the system. This paper propose two kinds of methods to solve the problem, one is called job splitting and the second called branch and bound algorithm, the two method are using the same criteria is to minimize makespan. Among those two method, will be choosed which method that gives the best result. Based on this research, in job splitting method produce 11,60 % in elbow line, 4,90 % in plate line and 20,50 % in special plate line more efficient than the scheduling company has. Another comparison with branch and bound method which generate unsimultaneous job. That means this algorithm produce just the squence of the job, which is must be scheduled manually to each machine. With this algorithm generate 21,3% for elbow line, 11,70 % for plate line and 12,60 % for special plate line. According to the result, the most efficient way is using branch and bound method in elbow and plate line. But in special plate line, it doesn't work well, so the job splitting method give better result.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?