Usulan perbaikan penjadwalan produksi job shop menggunakan algoritma penjadwalan non-delay dan bottleneck scheduling untuk meminimasi makespan di PT Prima Teknik Trada
P T. Prima Teknik Trada bergerak di bidang pemesinan dengan menerapkan alurproduksi job shop. Permasalahan yang terjadi adalah proses pengerjaan pesananmemiliki urutan yang tidak seragam, terdapat antrian pada beberapa mesin untukmemproses job dan komponen memiliki urutan proses yang berulang di mesintertentu. Akibat penjadwalan saat ini, waktu penyelesaian tidak dapat memenuhibatas yang dijanjikan. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan jadwal produksiyang dapat memenuhi pesanan customer dan meminimasi makespan. Berdasarkandata 15 job yang dikerjakan pada 9 mesin, jadwal produksi dengan metodeperusahaan adalah 908,05 jam. Langkah pertama penelitian ini adalah memeriksakapasitas perusahaan pada saat menerima pesanan dengan hasil 648 jam.Kemudian, dilakukan penjadwalan dengan algoritma non-delay yang bertujuanuntuk meminimasi makespan dan menghasilkan 895,02 jam yang dapatmeminimasi makespan sebesar 13,03 jam (1,48% dari metode perusahaan). Jadwalyang dihasilkan dengan algoritma non-delay ini menyebabkan job terlambatmenjadi 4 job. Karena ada mesin yang ditemukan sebagai mesin bottleneck, makadalam penelitian ini dilakukan penjadwalan mesin bottleneck (bottleneckscheduling). Hasil penjadwalan mesin bottleneck adalah makespan sebesar 891,5jam (1,82% dari metode perusahaan). Jadwal berdasarkan penjadwalan mesinbottleneck menyebabkan job terlambat menjadi 7 job. Hasil penjadwalan dalampenelitian ini dibandingkan software LEKIN dan menghasilkan 835,42 jam.Berdasarkan penelitian ini, perusahaan perlu memeriksa kapasitas mesin pada saatmenerima pesanan dan menentukan jadwal produksi berdasarkan mesin denganbeban pekerjaan terbesar.
P T. Prima Teknik Trada is engaged in machining by implementing a jobshop production flow. The problem that occurs is that the order processing processhas a non-uniform order, there are queues on several machines to process jobs andcomponents have a repeatable sequence of processes on certain machines. Due tothe current scheduling, the turnaround time cannot meet the promised limit. Thisstudy aims to produce a production schedule that can fulfill customer orders andminimize makespan. Based on data on 15 jobs done on 9 machines, the productionschedule with the company's method is 908.05 hours. The first step of the study isto check the capacity of the company at the time of receiving the order with a resultof 648 hours. Then, scheduling was carried out with a non-delay algorithm thataimed to minimize the makespan and produce 895.02 hours which could minimizethe makespan by 13.03 hours (1.48% of the company's method). The schedulegenerated with this non-delay algorithm causes the job to be late to 4 jobs. Becausethere are machines that are found as bottleneck machines, in this study, bottleneckscheduling was scheduled. The result of scheduling the bottleneck machine wasa makespan of 891.5 hours (1.82% of the company's method). Schedules basedon scheduling bottleneck machines cause jobs to be late to 7 jobs. The schedulingresults in this study were compared to LEKIN software and resulted in 835.42hours. Based on this research, the company needs to check the capacity of themachine at the time of receiving the order and determine the production schedulebased on the machine with the largest workload.