Hubungan antara nyeri punggung bawah dengan produktivitas kerja pada supir taksi
L ATAR BELAKANG: Masalah kesehatan dapat mempengaruhi produktivitas kerja seseorang. Gangguan kesehatan seperti Nyeri Punggung Bawah (NPB) dapat mengganggu kinerja sesorang yang profesinya lebih banyak membutuhkan posisi duduk statis untuk durasi yang lama seperti supir taksi. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Community Oriented Program for Controle of Rheumatic Disease (COPCORD), menunjukan bahwa angka kejadian NPB di Indonesia sebesar 15,1% dan pengaruh NPB lebih terfokuskan kepada pekerjaan yg membutuhkan waktu duduk yang lama (lebih dari 5 jam per hari) disertai pajanan getaran pada seluruh tubuh (whole body vibration). Penelitian ini bertujuan untuk menilai hubungan antara NPB dan produktivitas kerja pada supir taksi.METODE: Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan desain cross-sectional. Subjek penelitian adalah supir taksi yang telah bekerja selama minimal 6 bulan. Penilaian terhadap NPB dan produktivitas kerja dilakukan melalui kuesioner Oswestry Low Back Pain disability questionnaire dan kuesioner produktivitas kerja.HASIL: Jumlah responden sebanyak 140 orang dimana analisis data dilakukan secara univariat dan bivariat menggunakan uji Chi-square dengan tingkat kemaknaan 95%. Analisis diolah dengan program SPSS 21.0. Distribusi NPB yang terbanyak adalah tingkat mild-moderate disability, dimana semua subjek yang memiliki nyeri punggung bawah severe disability memiliki produktivitas kerja yang kurang. Hasil analisis menunjukan terdapat hubungan antara nyeri punggung bawah dengan produktivitas kerja (p = 0,000).KESIMPULAN: Terdapat hubungan antara nyeri punggung bawah dan produktivitas kerja pada supir taksi.
B ACKGROUND: Health problems could affect person work productivity. Health problems such as Low Back Pain (LBP) can interfere the performance of someone whose profession requires more static sitting position for a long duration such as taxi driver. Results of research conducted by the Community Oriented Program for controle of Rheumatic Disease (COPCORD), showed that the incidence of LBP in Indonesia amounted to 15.1% and the effect is more focussed NPB to jobs that require sitting long time (more than 5 hours per day) accompanied by whole-body vibration exposure. This study aimed to assess the correlation between NPB and work productivity on taxi drivers.METHODS: This study is an observational-analytic study with cross-sectional design. Subjects were taxi drivers who have worked for at least 6 months. Assessment of the LBP and work productivity done through Oswestry Low Back Pain Disability questionnaire and work productivity questionnaire. Total respondents are 139 people. Univariate and bivariate analysis are done using Chi-square test at a significance level of 95% (p=0.05). Data are analyzed by using SPSS for Windows version 21.0.RESULTS: Most of LBP distribution was mild-moderate disability, which all subjects who had severe LBP disability has less work productivity. Results of the analysis showed a significant correlation between low back pain and work productivity (p = 0.000).CONCLUSION: There are a significant correlation between low back pain and work productivity on taxi driver.