Pemulihan waktu arus gangguan pada SKTM 20KV dengan menggunakan fasilitas Ground Fault Detector (GFD) 3G
S CADA sangat dibutuhkan terutama dalam fungsinya untuk mempercepat manuver gangguan yang akan mengurangi lama padam akibat gangguan yang berarti pula dapat mengurangi kWh tak terjual. Implementasi GFD 3G dapat menurunkan lama waktu manuver gangguan JTM dari 143,08 menit menjadi 34,25 menit atau setara 76,06 % yang berkontribusi pada KPI yaitu menurunkan SAIDI (System Average Interruption Duration Index) sebesar ± 16,89 % yang berdampak pada kepuasan pelanggan sehingga dapat meningkatkan citra PLN. Secara finansial, perhitungan dengan sampel data gangguan di 10 feeder selama 1 tahun, akan mengurangi kWh talc terjual sebesar Rp. 203.448.391,- atau Rp. 17,1 Milyar bila dihitung implementasi secara total. GFD 3G dapat dioptimalkan lagi untuk full SCADA dengan menambahkan modul I/O.
S CADA is urgently needed, especially in its fungsion to speed up the manuver that will reduce distruption long outages due to disorders that mean also can reduce kWh is not sold. Implementatiom of GFD 3G can decrease the length of time about of 143,08 disorders manuver 34,25 minutes or aquivalent being 76,06% which contributed to the KPI that is lowering the SAIDI (System Average Interruption Duration Index) of 16,89% impacting on costumer statisfacion so as to enhance image PLN. Financially, the calculation with sample data intrusion at 10 feeder for 1 year, it will reduce the kWh is not sold at Rp. 203.448.391,- or Rp. 17,1 Billion when measured implementation in total. GFD 3G can be optimezed again to full SCADA by adding I/O modules.