Pengendalian kualitas badan air Situ Cibuntu akibat beban TN dan TP dengan menggunakan model matematik
D anau dan situ (danau kecil almi) merupakan salah satu bentuk perairan yang mempunyai berbagai fungsi antara lain sebagai mata air, penyangga air tanah, penahan banjir, sumber air irigasi pertanian dan perikanan serta obyek pariwisata. Jumlah situ-situ di wilayah Jabotabek telah berkurang sebanyak 102 situ sejak tahun 1940 sampai 1994 (jayadaru, 1997) akibat mendangkalnya kedalaman situ. Selain ituu permasalahan danau umumnya adalah terjadinya eutrofikasi akibatnya masuk nutrient (total N dan total-P) dalam jumlah besar yang menyebabkan pertumbuhan makhluk hidup air yang titerkendali. Untuk itu perlu dilakukan penelitian yang dapat mengungkapkan hubungan sebab akibat antara nutrient dengan makhluk hidup perairan, Jika proses masuknya nutrient dan pertumbuhan makhluk air terungkap, maka proses pengendalian pencegahan eutrofikasi dapat dilakukan.Beberapa parameter kimia yang diukur dari situ Cibuntu untuk mencari proses pencegahan eutrofikasi, antara lain DO, BOD-5, Total -N, N-organik , Ammonia, Nitrit, Nitrat, Total -P dan Ortofosfat Parameter fisik yang mendukung penelitian ini adalah suhu air, kedalaman transparasi matahari dan debit inlet Cibuntu serta satu parameter biologis yaitu klorofil-a. Proses pengambilan sampel dilakukan secara acak sesuai dengan perkiraan arah aliran (sepanjang inlet ke outlet) dibagi menjadi 5 stasiun (1 stasiun dilusr dsnsu fsn 4 stasiun didalam danau) dan dilakukan dengan rentang waktu 9 hari sebanyak 10 kali pengambilan sampel.Hasil pengukuran rata-rata untukparameter fisik antara lain meliputi debit observasi adalah sebesar 4516, 39 m3/hari, suhu air danau pada cuaca cerah sebesar 28, 17 derajat Celcius dan pada cuaca mendung/hujan sebesar 26, 57 derajat Celcius serta kedalaman transparasi Cahaya sebesar 0, 49 m dari permukaan air. Rata – rata pengukuran parameter kimia meliputi DO observasi sebesar 5, 67 mg/, BOD-5 sebesar 16,55 mg/L, Total -N sebesar 1, 95 mg/L dan total -P sebesar 0, 39 mg/L. Rata -rata pengukuran klorofil-a sebagai parameter biologis sebasar 0, 51 ug/L. Perbandingan hasil pengukuran parameter observasi situ Cibuntu dengan status tropic menghasilkan penjelasan bahwa danau Cibuntu masih termasuk di dalam kategori Oligotropik (kondisi ekologis danau sehat)Berdasarkan hasil prediksi model yang telah divalidasi, bila situ Cibuntu mendapatkan debit kondisi minimum (o, 3523 m3/menit) selama setahun maka kondisi ekologisnya akan terjadi eutrofikasi. Begitu pula dengan jika danau Cibuntu mendapatkan kondisi maksimum (9,91544 m3/menit) secara terus menerus maka akan mengalami deficit nutrient yang menyebabkan penurunan secara drastic pertumbuhan fitoplankton di perairan. Setelah dicoba dengan debit ideal (debit rata -rata model sebesar 5, 5 m3/menit) secara terus-menerus selama setahun, hasil yang didapat menunjukkan bahwa kondisi ekologis perairan Cibuntu tetap sehat (kategori Oligotropik)
L ake or small lake is one kind of the surface water which has a lot of function as a water source, water table, flood control, for farming anfd fishery. Several lakes in Jabotabek area have already decrease since 1940 until 1994 (Jayadaru, 1997) , now only 102 lakes left because of depth decreasing. Most of problems generally caused by the Euthropicatian. It happen when a lot of nutrient such a ttal -N and total – P entering water body that makes uncontrolled growth of living matter in the water. Finding out the chain connection between nutrient and living things in the water can solve this problem. When it found out, controlling process of Euthropicatian can be made. Several chemical parameters were measured from Cibuntu’s Lake including DO, BOD-5, Total -N, N-organic, Ammonia, Nitrite, Nitrate. Total-P and Ortophospate. Another physically parameter also back the research uop including water temperature, the depth of sunlight wave, inlet flow of Cibuntu, and Chlrolophyll-a as a biological parameter.Process of sample collection has done randomly by predicting the water direction (from inlet to outlet) split out into 5 station (1 station outside like and 4 station inside lake) and done for 10 times in 90 days sample collecting. The average measuring result forphysical parameter including flow observation equal to 4516, 39 m3/day, lakae water temperature in clean weather equal to 28, 17 derajat Celcius and in rainy weather equal to 26, 57 derajat Celcius. The average depth of sunlight wave equal t0 0, 49 m under surface water. The average result of chemical parameters including DO observation equal to 5,67 mg/L, BOD-5 equal to 16, 55 mg/L,. Total -N equal to 1,95 mg/L and Total – P equal to 0, 39 mg/L. Average result of Chlorophyll-a as a biological parameters equal to 0, 51 ug/L.Comparison of result observation parameter in Cibuntu’s Lake with tripic status explains those condition of Cibuntu’s lake this present still at the Mesotropic level. From the result of the validation model prediction, if Cibuntu ‘s Lake have a minimum flow condition (0, 3523 m3/minute) for a year then the ecological condition will turn into Euthropication. In the other case, if Cibuntu’s lake have a maximum flow condition (9,91544 m3/minute) continuously then will affect growth of Phytoplankton in the water. After tried with an ideal flow condition (average flow model equal to,5,5 m3/minute) continuously for a year, the result explains that Cibuntu’s lake still in health condition (Oligotropic category)