DETAIL KOLEKSI

Analisa perbaikan jatuh tegangan dan susut daya pada jaringan tegangan rendah dengan Metode Pecah Beban di Gd 76 PT. PLN UP3 Ciracas

1.3


Oleh : Mohammad Luthfan Mopangga

Info Katalog

Penerbit : FTI - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2021

Pembimbing 1 : Maula Sukmawidjaja

Subyek : Electric power systems

Kata Kunci : drop voltage, losses, load shedding

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2021_TA_STE_062001600005_Halaman-Judul.pdf
2. 2021_TA_STE_062001600005_Lembar-Pengesahan.pdf
3. 2021_TA_STE_062001600005_Bab-1_Pendahuluan.pdf 3
4. 2021_TA_STE_062001600005_Bab-2_Tinjauan-Pustaka.pdf
5. 2021_TA_STE_062001600005_Bab-3_Metodologi-Penelitian.pdf
6. 2021_TA_STE_062001600005_Bab-4_Analisis-dan-Pembahasan.pdf
7. 2021_TA_STE_062001600005_Bab-5_Kesimpulan.pdf
8. 2021_TA_STE_062001600005_Daftar-Pustaka.pdf
9. 2021_TA_STE_062001600005_Lampiran.pdf

A nalisa Perbaikan Jatuh Tegangan Dan Susut Daya Pada Jaringan Tegangan Rendah Dengan Metode Pecah Beban Di GD76 PT. PLN UP3 Ciracas. Di dalam suatu sistem tenaga listrik sering terjadi rugi-rugi daya dan jatuh tegangan. Pada tanggal 28 Mei 2020 laporan pengukuran beban trafo pada malam hari GD76 menunjukkan beban berlebih pada fasa R,S,T jurusan D. Untuk mengatasi permasalahan tersebut dipilihlah metode pecah beban feeder. Tahapan-tahapannya yaitu pengumpulan data, menentukan titik pecah beban, menghitung jatuh tegangan dan rugi-rugi daya sebelum dilakukan pecah beban, melakukan pecah beban, menghitung kembali jatuh tegangan dan rugi-rugi daya setelah dilakukan pecah beban, membandingkan hasil perhitungan sebelum dan sesudah pecah beban. Hasil setelah dilakukan pecah beban pada menunjukkan beban di fasa R : 90 A, fasa S : 105 A, fasa T : 100 A dan nilai persentase tegangan jatuh pada setiap fasa sebesar, fasa R : 8,4%, fasa S : 9%, fasa T : 9,5%. Persentase tersebut menunjukkan jatuh tegangannya sudah sesuai standar PLN tidak melebihi 10%. Sedangkan hasil perhitungan total rugi-rugi daya pada fasa R, S, T sebesar 0,57 kW, total rugi-rugi daya pada penghantar netral sebesar 0,648 kW dan persentase rugi-rugi daya JTR sebesar 6,6%. Terlihat rugi-rugi daya setelah dilakukan pecah beban mengalami penurunan 0,89 kW dari 1,46 kW menjadi 0,57 kW dengan selisih persentase 4,2%. Maka dengan adanya selisih persentase jatuh tegangan dan susut daya yang didapat, metode pecah beban yang dilakukan dianggap berhasil.

A nalysis of Voltage Drop and Power Loss Repairs on Low Voltage Networks Using the Load Shedding Method at GD76 PT. PLN UP3 Ciracas. In an electric power system, power losses and voltage drops often occur. On May 28, 2020, the report on transformer load measurement at night GD76 showed excess load in phases R, S, T majoring D. To solve this problem, the feeder load shedding method was chosen. The stages are data collection, determining the load shedding point, calculating the voltage drop and power losses before load shedding, carrying out load breaks, recalculating the voltage drop and power losses after load shedding, comparing the results of calculations before and after load shedding. The results after load shedding show the load in phase R: 90 A, phase S: 105 A, phase T: 100 A and the percentage value of the stress drop in each phase is, phase R: 8.4%, phase S: 9%, phase T: 9.5%. This percentage shows that the voltage drop is in accordance with PLN standards not to exceed 10%. While the results of the calculation of the total power losses in the R, S, T phases are 0.57 kW, the total power losses on the neutral conductor are 0.648 kW and the percentage of JTR power losses is 6.6%. It can be seen that the power losses after load breakdown have decreased by 0.89 kW from 1.46 kW to 0.57 kW with a percentage difference of 4.2%. So with the difference in the percentage of voltage drop and power loss obtained, the load shedding method is considered successful.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?