Perancangan pembangkit tegangan tinggi dc 7,90 kv – 58,70 kv menggunakan konverter flyback
D iperlukan suatu alat di laboratorium tegangan tinggi untuk mengubah tegangan dari PLN sebesar 220 VAC menjadi tegangan tinggi DC. Penelitian ini bertujuan untuk membangkitkan tegangan tinggi DC menggunakan metode flyback dari kumparan dengan teknik Pulse Width Modulation (PWM) yang dibangkitkan oleh mikrokontroler di dalam sistem Arduino dan mengamati pengaruh frekuensi terhadap spark gap yang ditimbulkan oleh keluaran tegangan dari transformator flyback. Pada penelitian ini telah berhasil di dapatkan tegangan keluaran sebesar7.90 kV – 58,70 kV DC dengan menggunakan konverter transformator Flyback dan memakai teknik PWM. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan frekuensi sebesar 100 Hz, 200 Hz, 300 Hz, 400 Hz, 500 Hz, 600 Hz, 700 Hz, 800 Hz, 900 Hz, 1000 Hz, 2000 Hz, 3000 Hz, dan 4000 Hz, menghasilkan tegangan keluaran menurut teori spark gap Ritz sebesar 7.9 kV, 17.00 kV, 17.00 kV, 24.00 kV, 24.00 kV, 31.35 kV, 31.35 kV, 39.20 kV, 39.20 kV, 48.35 kV, 48.35 kV, 58.70 kV, 58,70 kV. Pengujian ini menunjukkan bahwa dengan duty cycle sebesar 50 % yang diatur menggunakan Arduino semakin tinggi frekuensi semakin tinggi tegangan keluaran yang dihasilkan seperti yang tertera di atas.
I t required a tool in a high voltage laboratory to convert the voltage from a PLN of 220 VAC to a DC high voltage. The study aimed to evoke DC high voltage using the flyback method of coils with the Pulse Width Modulation (PWM) technique raised by microcontrollers within the Arduino system and observed the effect of frequency on spark gaps posed by voltage output from flyback transformers. At this study it has been successfully at a 7.90 kV–58.70 kV DC output voltage using Flyback transformer converters and using PWM techniques. The results of the study showed that with frequencies of 100 Hz, 200 Hz, 300 Hz, 400 Hz, 500 Hz, 600 Hz, 700 Hz, 800 Hz, 900 Hz, 1000 Hz, 2000 Hz, 3000 Hz, and 4000Hz, yielded output voltages according to Ritz's spark gap theory of 7.9 kV, 1700 kV, 17.00 kV, 24.V, 24.00 kV, 24.V, 24. 24.00 kV, 31.35 kV, 31.35 kV, 39.20 kV, 39.20kV, 48.35 kV, 48.35 kV, 58.70 kV, 58.70 kV. This test showed that with duty cycles of 50% organized using Arduino the higher the frequency the higher the output voltage generated as the above is listed.