Analisis faktor-faktor risiko biaya pelaksanaan proyek infrastruktur "studi kasus proyek jembatan Kramasan Tol Kayu Agung - Palembang - Betung
P Pembengkakan biaya pelaksanaan proyek merupakan risiko yang harus dicermati sejak awal karena memberi dampak terhadap keberlangsungan proyek. Penelitian menggunakan metode pengumpulan data dengan observasi, wawancara dengan personil utama proyek, analisa data dengan stratifikasi data, pareto chart, fishbone diagram dan matriks 5W+1H untuk mendapatkan solusi terbaik dalam mengantisipasi risiko biaya pelaksanaan. Terdapat 12 faktor dominan penyebab pembengkakan biaya di Proyek Jembatan Kramasan yaitu tingginya jumlah perubahan item pekerjaan, tingginya perubahan desain akibat kondisi lokasi pekerjaan, perubahan lingkup proyek, tingginya frekuensi perubahan pelaksanaan, gambar spesifikasi tidak lengkap, gambar desain kurang detail, kurang koordinasi & komunikasi dengan instansi lain pada saat desain, kenaikan harga material untuk item baru, rencana anggaran biaya dengan gambar tidak sesuai, data & informasi proyek kurang lengkap, ketidaktepatan estimasi biaya, investigasi lokasi tidak akurat pada tahap desain. Solusi meminimalkan risiko pembengkakan biaya proyek adalah melalui perencanaan proyek yang lebih detail & lengkap, teknik & metode estimasi yang lebih baik, peningkatkan kompetensi estimator dengan pelatihan- pelatihan, penyelidikan tanah saat desain perlu diprioritaskan, desain yang digunakan saat tender sebaiknya yang terupdate, masa kontrak konsultan perencana disamakan dengan pekerjaan konstruksi & penerapan sistem retensi untuk pembayaran konsultan sehingga perencana lebih bertanggung jawab terhadap desain. Kontrak design & build merupakan bentuk transfer risiko biaya dari owner ke kontraktor karena sejak awal perencanaan kontraktor sudah dilibatkan.
C Cost overruns in construction project are a risk that must be observed in the beginning because it gives a huge impact on project sustainability. This study used data collection methods with observation, interviewed with main project personnel, data analysis with data stratification, pareto chart, fishbone diagram and 5W + 1H matrix to get the best solution in anticipating the risk of implementation costs. There are 12 most dominant factors that cause cost overruns in Kramasan Bridge Project that are large number of variation order, design changes due to work site conditions, the project scope changes, the high frequency of implementation changes, detail engineering design not detail and incomplete, a lack of coordination and communication with other agencies during the planning phase, material prices that increased for new items, location investigation that is not good and inaccurate at the design stage, the discrepancy between budget-estimate plan and design, incomplete data and project information, and an inaccurate estimated costs. The solution to minimize the risk of cost overruns was planned more detail and complete, better estimation techniques and, improved the estimator's competency through the provision of training. Soil investigation during the design period is needed to be prioritized, the design used at the tender phase should be updated, the consultant's contract period is equated with construction work and a retention system for payment so that they are more responsible for their design. Design & build contracts system was a form of cost risk transfer from the owner to the contractor because the contractor has been involved in the beginning of design phase.