Model penentuan strategi pengelolaan persediaan bahan baku dengan pendekatan multi criteria decision making (MCDM) (Studi Kasus di PT. LMM)
K Keberhasilan dalam perencanaan persediaan bahan baku tidak terlepas dari ketepatan jumlah persediaan bahan baku yang diperlukan sehingga produksi dapat berjalan lancar. Objek dari penelitian ini adalah departemen PPIC di PT Laser Metal Mandiri. Penelitian ini membahas penentuan strategi pengelolaan persediaan bahan baku. Permasalahannya adalah bagaimana menentukan prioritas penyelesaian masalah persediaan bahan baku dalam produksi sehingga kurangnya bahan baku tidak terjadi dan produksi dapat berjalan dengan optimal. Untuk menentukan suatu strategi pengelolaan secara tangible dan intangible terhadap masalah yang terjadi dalam penelitian ini digunakan konsep Analytic Network Process (ANP) dan analisis Benefit (B), Opportunity (O), Cost (C) dan Risk (R) yang mampu mengakomodasi adanya keterkaitan hubungan antar elemen dalam struktur model dan analisis secara komprehensif. Setiap kriteria, subkriteria, dan alternatif didefinisikan dalam Benefit Opportunity Cost Risk (BOCR). Kriteria terdiri dari 4 kriteria yaitu Pemasaran atau penjualan (C1), produksi (C2), pembelian (C3) dan keuangan (C4). Beberapa alternatif meliputi manajemen Kebutuhan Bahan Baku Bulanan (A1), menerapkan adanya batas maksimum dalam persediaan bahan baku (A2), menerapkan adanya batas maksimum dan mÃnimum dalam produksi (A3), manajemen tingkat persediaan (A4), manajemen mengenai data penjualan untuk beberapa jumlah produk tertentu (A5). Hasil analisa aspek kriteria berdasarkan BOCR yaitu kriteria penjualan (C1) mempunyai bobot tertinggi yaitu 0,482884 berdasarkan benenfit sehingga dalam penjualan perlu dipertimbangkan dari segi benefitnya. Sedangkan hasil analisa alternatif berdasarkan BOCR yaitu alternatif manajemen kebutuhan bahan baku bulanan (A1) mempunyai bobot tertinggi yaitu 0,0420475 berdasarkan Risk sehingga dalam manajemen bahan baku perlu dipertimbangkan resikonya
T The success of raw material planning depends on the exact number of material of raw material needed; therefore the production will run properly. Base on this fact, the research conducted at PT Laser Metal Mandiri in PPIC department as the object this research focuses on how to overcome problem related to raw inventory, specifically making priority to strategy management raw material lack so that the production will keep running. In order to determine strategy management either tangiable or intangiable, Analytic Network Process (ANP) and Benefit (B), Oppurtunity (O), Cost (C), and Risk (R) analysis applied in this research that those analysis will show correlation among elements comprehensively. Every criterion, sub criterion, and alternative defined base on Benefit Opportunity Cost Risk (BOCR). The criteria in this research comprise four aspects such as marketing or selling (C1), production (C2), purchasing (C3), and financing (C4), while the alternatives cover monthly demand (raw material) management (A1), maximum inventory level of raw material (A2), maximum-minimum production level (A3), and tracking management for certain sold product (A4). Base on the BOCR analysis, selling aspect has the highest weight equals to 0,482884 which mean the selling aspect should be re-considered related to benefit, and moreover according to BOCR related to alternative, the monthly demand of raw material management is on the highest point which equal to 0,0420475 meaning raw material management should be considered from risk perspective