P Proyek konstruksi merupakan kegiatan rekayasa (Engineering) yang bersifat kompleks dan berjalan dengan dinamis, sehingga kinerja suatu proyek tidak seutuhnya berjalan sesuai dengan perencanaan yang telah dilakukan. Pada prakteknya didalam pengelolaan suatu proyek konstruksi mempunyai keterbatasan akan sumber daya manusia, material, alat, dan biaya. Dikarenakan adanya variasi tersebut, diperlukan mekanisme pengendalian yang konsisten dan terintegrasi terhadap kinerja proyek. Earned Value Management (EVM) merupakan salah satu teknik manajemen proyek yang tepat digunakan untuk membandingkan kinerja aktual pekerjaan terhadap rencana proyek. Metode ini telah banyak diterapkan sebagai alat pengendalian proyek, konsep Earned value menyajikan tiga dimensi yaitu penyelesaian fisik dari proyek (the percent complete) yang mencerminkan rencana penyerapan biaya (budgeted cost), biaya aktual yang telah dikeluarkan atau yang disebut dengan actual cost serta apa yang telah didapatkan dari biaya yang sudah dikeluarkan atau yang disebut dengan earned value.