Pengaruh inflasi, nilai tukar rupiah dan produk domestik bruto terhadap pajak pertambahan nilai di Indonesia periode 2005-2020
S Skripsi dengan judul “Pengaruh Inflasi, Nilai Tukar Rupiah dan Produk Domestik Bruto terhadap Pajak Pertambahan Nilai di Indonesia†ini dilatarbelakangi oleh penerimaan pajak pertambahan nilai yang mengalami fluktuasi setiap tahunnya. Hal ini disebabkan oleh kurang stabilnya pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Pertumbuhan ekonomi yang dapat mempengaruhi Pajak Pertambahan Nilai adalah Inflasi, Nilai Tukar Rupiah dan Produk Domestik Bruto. Tujuan penelitian ini adalah (1) menganalisis pengaruh inflasi terhadap penerimaan pajak pertambahan nilai, (2) menganalisis pengaruh nilai tukar rupiah terhadap penerimaan pajak pertambahan nilai, (3) menganalisis pengaruh produk domestik bruto terhadap penerimaan pajak pertambahan nilai. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif untuk mengevaluasi hipotesis mengenai pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari laporan Badan Pusat Statistik dan Bank Indonesia yang dipublikasikan dengan jumlah sampel 16 dari tahun 2005-2020. Teknik analisis data pada penelitian ini menggunakan Regresi Linear Berganda yang terdiri dari uji normalitas, uji heterokedastitas, uji multikolinearitas, uji autokorelasi, uji kelayakan model, uji hipotesis, uji T dan uji F untuk mengetahui pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Hasil pengujian menunjukkan (1) Inflasi tidak berpengaruh terhadap penerimaan Pajak Pertambahan Nilai, (2) Nilai tukar rupiah tidak berpengaruh terhadap penerimaan Pajak Pertambahan Nilai, (3) Produk Domestik Bruto berpengaruh positif signifikan terhadap penerimaan Pajak Pertambahan Nilai. Sedangkan pada uji kelayakan model menunjukkan bahwa 94,5% penerimaan Pajak Pertambahan Nilai dipengaruhi oleh Inflasi, Nilai Tukar Rupiah dan Produk Domestik Bruto dan 5,5% dipengaruhi oleh variabel lain. Kata Kunci : Inflasi, Nilai Tukar Rupiah, Produk Domestik Bruto, Pajak Pert
T This undergraduate thesis entitled "The Influence of Inflation, Rupiah Exchange Rate and Gross Domestic Product on Value-Added Tax in Indonesia" was motivated by value-added tax revenues which fluctuates every year. This is caused by the lack of stability in economic growth in Indonesia. Economic growth that can affect Value-Added Tax are Inflation, Rupiah Exchange Rate, and Gross Domestic Product. This study aimed (1) to analyze the effect of inflation on value-added tax revenues, (2) to analyze the effect of the rupiah exchange rate on value-added tax revenues, and (3) to analyze the effect of the gross domestic product on value-added tax revenues. This study used a quantitative approach to evaluate the hypothesis regarding the effect of the independent variables on the dependent variable. This study used the secondary data obtained from published reports from Statistics Indonesia (Badan Pusat Statistik) and Bank Indonesia with a sample size of 16 from 2005-2020. The data were analyzed by using Multiple Linear Regression which consisted of a normality test, heteroscedasticity test, multicollinearity test, autocorrelation test, model feasibility test, hypothesis test, T-test, and F-test to determine the effect of the independent variables on the dependent variable. The results showed that (1) Inflation had no effect on Value-Added Tax revenue, (2) The rupiah exchange rate had no effect on Value-Added Tax revenue, and (3) Gross Domestic Product had a significant positive effect on Value-Added Tax revenue. Meanwhile, the model feasibility test showed that Inflation, Rupiah Exchange Rate, and Gross Domestic Product influenced 94.5% of Value-Added Tax revenues. Furthermore, 5.5% were influenced by other variables.