Pengaruh perubahan kebijakan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) terhadap inflasi periode 1990 – 2022
P enelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh perubahan kebijakan harga bahanbakar minyak (BBM) terhadap tingkat inflasi di Indonesia. Variabel dependen di dalampenelitian adalah Inflasi dan variabel-variabel independennya terdiri dari Kebijakan Harga BBM, Jumlah Uang Beredar (JUB), dan Tingkat Suku Bunga. Data yang digunakan adalah Data Sekunder yang bersumber dari Bank Indonesia, Badan Pusat Statistik (BPS), Kementrian ESDM, dan PT Pertamina (Persero). Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa Perubahan Kebijakan Harga BBM pada periode kepresidenan Soeharto dan SBY, Suku bunga BI Rate serta Policy Rate berpengaruh positif terhadap inflasi. Pada era kepemimpinan Abdurrahman Wahid (Gusdur), Megawati, dan Jokowi serta tingkat JUB tidak berpengaruh signifikan terhadap inflasi dengan tingkat kesalahan sebesar 5%.
T his study aims to analyze the effect of changes in fuel price policy (BBM) on the inflationrate in Indonesia. The dependent variable in this study is inflation and the independentvariables consist of fuel price policy, money supply (JUB), and interest rates. The data used is Secondary Data sourced from Bank Indonesia, the Central Statistics Agency (BPS), the Ministry of Energy and Mineral Resources, and PT Pertamina (Persero). The results of the study show that the Changes in the Fuel Price Policy during the Suharto and SBY presidencies, the BI Rate and the Policy Rate have a positive effect on inflation. During the leadership era of Abdurrahman Wahid (Gusdur), Megawati and Jokowi and the JUB rate did not have a significant effect on inflation with an error rate of 5%.