Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi fraudulent financial reporting dalam perspektif fraud pentagondan moralitas individu sebagai variabel moderasi
T his study aims to examine the elements of fraud in the fraud pentagon theory indetecting fraudulent financial reporting and enforcement of penalties as moderatingvariables. Fraud pentagon consists of 5 variables consisting of pressure, opportunity,rationalization, competence, and arrogance which are hypothesized to have a positive effecton fraudulent financial reporting.The population in this study were employees of the State-Owned Enterprises finance &accounting division who became taxpayers within the Ministry of Finance of the Republic ofIndonesia, the Directorate General of Taxes for the Pratama Grogol Petamburan Tax ServiceOffice, Jakarta. The sample of this study consisted of staff and members of the accounting andfinance department who played a direct role in the preparation of financial reports.The primary data collection technique used is by distributing questionnaires to 100respondents with criteria from government employees who have worked for more than oneyear, the goal is because they have authority and have a better understanding. The samplingtechnique used is convenience sampling. The data analysis technique used is multiple linearregression analysis using the SPSS program.The results of the study indicate that competence and arrogance have a significantpositive effect on fraudulent financial reporting. However, pressure, opportunity, andrationalization variables have no effect on fraudulent financial reporting. Individual moralityis not able to moderate the effect of opportunity, rationalization, competence, and arroganceon fraudulent financial reporting.
P enelitian ini bertujuan untuk menguji unsur-unsur kecurangan dalam teori fraudpentagon dalam mendeteksi kecurangan pelaporan keuangan dan moralitas individusebagai variabel moderasi. Fraud pentagon berunsur 5 variabel yang terdiri daripressure, opprotunity, rationalization, competence, dan arrogance yangdihipotesiskan berpengaruh positif terhadap fraudulent financial reporting.Populasi dalam penelitian ini adalah pegawai pada Badan Usaha Milik Negaradivisi keuangan & akuntansi yang menjadi wajib pajak di lingkungan KementerianKeuangan Republik Indonesia Direktorat Jenderal Pajak wilayah Kantor PelayananPajak Pratama Grogol Petamburan Jakarta. Sampel penelitian ini terdiri dari staf dananggota manajemen bagian akuntansi dan keuangan yang berperan langsung dalampembuatan laporan keuangan.Teknik pengumpulan data primer yang digunakan adalah dengan menyebarkankuesioner kepada 100 responden dengan kriteria dari pegawai pemerintahan yangtelah bekerja lebih dari satu tahun, tujuannya karena memiliki kewenangan sertamemiliki pemahaman yang lebih baik. Teknik sampling yang digunakan adalahconvenience sampling. Teknik analisa data yang digunakan adalah analisis regresilinier berganda dengan moderasi menggunakan program SPSS.Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa competence dan arroganceberpengaruh positif terhadap fraudulent financial reporting. Akan tetapi, variabelpressure, opportunity, dan rationalization tidak berpengaruh terhadap fraudulentfinancial reporting. Moralitas individu tidak mampu memoderasi pengaruhopportunity, rationalization, competence dan arrogance terhadap fraudulentfinancial reporting.