A nalisis hasil uji sumur dilakukan dengan maksud untuk mengetahui kemampuan suatu sumur atau formasi untuk berproduksi. Dari analisis yang dilakukan, maka akan diketahui parameter dari reservoir, seperti tekanan reservoir, permeabilitas, faktor skin (adanya kerusakan atau perbaikan pada sumur tersebut), dan radius investigasi (r i ). Dalam tugas akhir ini dibahas tentang analisis Pressure Build Up pada tiga sumur gas. Metode Pressure Build Up adalah suatu teknik pengujian tekanan transien yang dilakukan dengan cara memproduksikan sumur dengan laju produksi konstan selama waktu tertentu kemudian menutup sumur. Analisa yang dilakukan adalah dengan menggunakan perangkat lunak Ecrin v4.10 dan perhitungan manual dengan metode Horner. Data Pressure Build Up dari sembilan tes, hanya terdapat satu tes yang bagus, yaitu tes Sumur Artha 3 di Juni 2011 dengan tekanan reservoir 780 psia, permeabilitas 3.910 md, faktor skin 0,39, dan radius investigasi 2.490 ft, karena pada analisis lainnya terdapat scattered data yang seharusnya tidak terjadi pada saat Pressure Build Up tes dilakukan. Dengan mengasumsikan infinite acting, kesembilan sumur ini juga menunjukkan keakurasian yang kurang dapat dipertanggungjawabkan, tetapi tes Sumur Artha 2 di Maret 2012 dengan tekanan reservoir 780 psia, permeabilitas 20.000 md, faktor skin 4,35, dan radius investigasi 7.460 ft adalah tes yang paling mendekati keadaan infinite acting