Perencanaan bangunan instalasi pengolahan air minum (IPAM) Klapanunggal di Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor
P eningkatan jumlah penduduk mengakibatkan bertambahnya kebutuhan terhadap air minum di Kecamatan Klapanunggal, PDAM Tirta Kahurpan akan membangun Instalasi Pengolahan Air Minum (IPAM) dengan kapasitas 100 L/detik yang menggunakan air baku Sungai Cileungsi. Pada perencanaan unit di IPAM Klapanunggal ini, memakai kriteria desain yang mengacu pada data evaluasi IPAM setara yaitu IPAM Gunung Putri dan dari hasil perbandingan studi pustaka dari beberapa literatur dan penelitian terdahulu. Unit pengolahan yang akan digunakan yaitu unit intake, koagulasi hidrolis, flokulasi hidrolis dengan bentuk hexagonal, sedimentasi plate settler, filtrasi pasir cepat dan reservoir. Pada unit intake, terdiri dari pintu air, barscreen, saluran pembawa, dan sumur pengumpul yang dilengkapi dengan dua pompa submersible untuk mempompakan air ke unit koagulasi. Koagulasi yang digunakan adalah koagulasi hidrolis yang memakai koagulan Alumunium Sulfat dengan dosis 28 ppm. Unit flokulasi yang dirancang adalah flokulasi hidrolis dengan enam kompartemen berbentuk heksagonal. Pada zona pengendapan sedimentasi jenis yang digunakan adalah jenis plate settler. Unit filtrasi yang digunakan adalah filtrasi pasir cepat dengan menggunakan empat bak persegi panjang, terdapat satu bak reservoir yang direncankan memiliki volume. Desinfektan yang digunakan yaitu Ca(ClO)3 yang langsung dilakukan pembubuhan ke dalam bak reservoir dengan dosis 1,25 ppm. Rencana anggaran biaya untuk pembanguan IPA Klapanunggal sebesar Rp 3.050.416.234 atau sebesar Rp30.504.162,34 L/detik
T he human population growth resulting the incrasing of drinking water supply demand in Klapanunggal District. PDAM Tirta Kahurpan will develope a a Drinking Water Treatment Plant (WTP) with a capacity of 100 L/sec using the Cileungsi River raw water. In this planning unit at Klapanunggal WTP, design criteria that was used refer to the evaluation data of equivalent WTP from Gunung Putri WTP and from the results of a comparative study of literatures from some literature and previous research. The processing units to be used are the intake unit, hydraulic coagulation, hexagonal hydraulic flocculation, plate settler sedimentation, fast sand filtration and reservoir. Intake unit consists of sluice gates, bar screens, carrier channels and collecting wells equipped with two submersible pumps to pump water to the coagulation unit. Coagulation that was used is hydraulic coagulation with U-notch using aluminum sulfate coagulant at a dose of 28 ppm. The flocculation unit that was designed is a hydraulic flocculation with six hexagonal compartments. In the sedimentation zone, the type that was used was plate settler type. The filtration unit was used was rapid sand filtration using four rectangular tanks, there is one reservoir tank that is planned to have a volume. The disinfectant used is Ca (ClO)3 which is directly applied to the reservoir reservoir at a dose of 1.25 ppm. The planned budget for the designing of Klapanunggal WTP amounted Rp 3.050.416.234 or Rp 30.504.162,34L/sec