Analisa kualitas air tanah dangkal di wilayah Jakarta Selatan
J umlah penduduk yang besar dengan segala kebutuhan pokoknya mendorong adanya pemanfaatan sumber daya alam yang melebihi kapasitas sumber daya itu sendiri. Salah satu sumber daya tersebut adalah air tanah baik air tanah dangkal (< 40 m) maupun air tanah dalam (> 40 m). Karena PAM Jaya sebagai pemasok utama keperluan air di wilayah Jakarta masih belum mampu untuk mensuplai air secara merata, maka rata - rata penduduk Jakarta terutama di wilayah pemukiman memanfaatkan air tanah dangkal untuk keperluannya.Di wilayah Jakarta Selatan yang penduduknya relatif padat, penggunaan air tanah dangkal merupakan altematif utama karena masih sedikitnya daerah yang mendapat pelayanan PAM. Kepadatan penduduk serta kebiasaan masyarakat dalam memperlakukan lingkungan mengakibatkan berbagai dampak yang dapat mencemari air tanah dangkal. Misalnya kehadiran bakteri E. Coli yang menunjukkantelah terjadi pencemaran pada badan air.Dari beberapa parameter yang berpengaruh terhadap kualitas air, dilakukan analisa atas parameter E. Coli, pH, KMn04, Fe, Mn, Nitrat, Nitrit, Alkalinitas, serta Kesadahan. Analisa ini dilakukan dengan mengumpulkan data yang telahada dari KP2L dan PAM Jaya, serta data primer pada beberapa titik sampling di duapuluh kelurahan yang ada di Jakarta Selatan, untuk mengetahui sampai sejauh mana pencemaran yang telah terjadi pada air tanah dangkal di lokasi lokasi tersebut.Dari hasil analisa diketahui bahwa untuk E. Coli seluruh Iokasi yang diambil samplingnya menunjukkkan adanya pencemaran. Hasil yang ditunjukkan parameter lain seperti besi, mangan, dan pH umumnya bervariasi dari tiap titik sampling. Untuk parameter nitrat, nitrit, KMn04, serta kesadahan belum melebihi baku mutu golongan A berdasarkan keputusan Gubernur KDKI Jakarta No. 582 Tahun 1995.e)