Desain interior Museum Kebaya Surakarta di Laweyan, Solo
K ebaya merupakan Busana Nasional Indonesia yang telah di canangkanoleh Ali Sadikin pada tahun 1968. Surakarta merupakan tempat yang masihmenjunjung tinggi adat istiadat terutama dalam berbusana sehingga perlunyapelestarian budaya Surakarta salah satunya busana wanita Surakarta yaitu Kebaya.Dengan adanya perencanaan Kota Surakarta tahun no.2 tahun 2010 untukmembuat kota Surakarta menjadi kota budaya. Perencanaan Museum danperancangan interior museum yang terkini Kebaya Surakarta menjadi pentingdalam mendukung program Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) di Indonesia dandi fokuskan pada kepariwisataan .Saat ini museum kurang menarik minat pengunjung lokal maupunmancanegara untuk datang karena beberapa permasalahan yang ada di museumIndonesia seperti penataan dan pemeliharaan benda koleksi yang kurang baik,suasana museum yang negatif maupun penggunaan teknologi. PerencanaanInterior untuk Museum Kebaya Surakarta ini menggunaan konsep bertema kan“Floral of Kebaya†dengan menggunakan gaya “Eclectic†yang mengambilkonsep bentuk Jawa digabungkan motif-motif floral yang berasal dari kebaya dankota Surakarta. Tanpa meninggalkan kesan tradisionalnya. Perancangan interiormuseum memanfaatkan teknologi-teknologi khusus museum dan informasidengan memperhatikan keamanan benda koleksinya sehingga menarik minat danmemudahkan pengunjung untuk mendapat informasi di dalam museum. :
K ebaya or Indonesian long-sleeved traditional blouse is the Indonesian FormalFemale Dress launched by Governor Ali Sadikin in the year of 1968. Surakarta isthe place where the people strictly uphold the local customs and traditions,especially dress code, so that it is necessary to preserve Surakarta’s local customsand culture, one of which is Surakarta’s female dresses, namely. Pursuant to theexisting city planning of Surakarta no. 2 Year 2010 which establishes the City ofSurakarta as the cultural city, the planning for Surakarta’s Kebaya Museum isvery good for supporting the ASEAN Economics Community program (AEC) inIndonesia.Currently, museum is not so attarctive to both local visitors and internationaltourists due to a number of problems existing in the museums of Indonesia.Therefore, Interior Planning for this Surakarta’s Kebaya Museum shall use athematic concept of “Floral of Kebaya†by using “Eclectic†styles that use theconcepts of Javanese forms combined with floral motives/patterns originallydevired from kebaya and the city of Surakarta. By retaining its traditional notionsand impressions, special technologies for museum dan information shall be addedby taking into consideration the security of of its collections so they will all attractdan make it easy for the visitors to gather information within such museum.