Simulasi : laju korosi material ss400, spah 3125, dan s45c sebagai pelampung pada pembangkit listrik tenaga gelombang laut
E nergi terbarukan di laut dapat dimanfaatkan sebagai penghasil energi listrik melalui PLTGL (Pembangkit Listrik Tenaga Gelombang Laut). PLTGL terdiri atas pelampung baja, pompa hidrolik dan turbin. Pelampung baja berfungsi menerima ombak dan menggerakkan pompa hidrolik, dan pada PLTGL adalah komponen utama yang menerima gelombang laut secara langsung lalu nantinya akan dikonversi menjadi energi listrik. Pelampung baja ini pun selalu berkontak langsung dengan air laut yang bersifat sangat korosif. Pemilihan material baja yang akan digunakan pada pelampung di PLTGL harus direncanakan sebaik mungkin supaya pelampung baja tersebut dapat bertahan dari korosi yang lama kelamaan akan merusak komponen itu sendiri. Sebelum menentukan material baja yang akan digunakan dilakukan dahulu simulasi pada beberapa material yang memenuhi syarat atau ketentuan untuk dapat digunakan sebagai pelampung baja, beberapa material yang dipilih untuk disimulasikan adalah baja SS400, SPAH 3125 dan S45C. Berdasarkan data pada penelitian ini didapatkan rata-rata nilai laju korosi terendah dimiliki oleh baja S45C dan yang terbesar nilai laju korosinya baja SS400 hal ini dikarenakan komposisi kimia unsur karbon pada baja S45C adalah yang paling banyak dibandingkan SPAH 3125 dan SS400. Dan untuk lokasi sampel terapung memiliki nilai laju korosi yang lebih tinggi dikarenakan kandungan oksigen yang lebih banyak dibanding lokasi tenggelam. Anoda korban aluminium juga berperan dalam pengendalian korosi akan tetapi untuk lokasi sampel terapung perannya kurang begitu efektif karena penurunannya di bawah 10%.
R enewable energy in the sea can be used to produce electrical energy through PLTGL (Ocean Wave Power Plant). PLTGL consists of a steel float, hydraulic pump and turbine. The function of the steel buoy is to receive waves and drive a hydraulic pump, and in PLTGL it is the main component that receives sea waves directly and then later converted into electrical energy. This steel buoy is always in direct contact with sea water which is very corrosive. The choice of steel material to be used in the float at PLTGL must be planned as well as possible so that the steel float can withstand corrosion which over time will damage the component itself. Before determining the steel material to be used, a simulation is first carried out on several materials that meet the requirements or conditions to be used as steel floats. Some of the materials chosen for simulation are SS400, SPAH 3125 and S45C steel. Based on the data in this study, it was found that the lowest average corrosion rate value was for S45C steel and the highest corrosion rate value was for SS400 steel. This is because the chemical composition of carbon elements in S45C steel is the highest compared to SPAH 3125 and SS400. And the floating sample location has a higher corrosion rate value due to the higher oxygen content compared to the sinking location. Aluminum sacrificial anodes also play a role in controlling corrosion, but for floating sample locations their role is less effective because the reduction is below 10%.